Berita Tanah Laut
Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta, mempromosikan film monumental promosi wisata TALA: “When Love Calls From The Bottom of Borneo” (WLCFBB), yang telah selesai proses syuting pada hari pertama puasa ramadan. Hal itu Ia sampaikan saat mengikuti program Nusa Raya di media ternama yaitu Kompas.com/Kompas Media Grup, Senin (27/3/2023).
“Melalui promosi wisata ada kekuatan ekonomi yang harus dikembangkan dan akan menjadi tulang punggung perekonomian Bumi Tuntung Pandang,” terang Sukamta.
Ia lanjut menyampaikan, tidak ada promosi yang orang akan memperhatikan dalam waktu yang lama terkecuali melalui film, contoh seperti menyewa billboard di bandara juga memakan biaya mahal dan orang hanya akan melihat saat melintas setelahnya akan lupa. Promosi wisata melalui film terinspirasi dari Bangka Belitung yang awalnya tidak dikenal orang, namun karena adanya film laskar pelangi orang langsung berbondong-bondong datang kesana.
Untuk mendukung promosi wisata di Bumi Tuntung Pandang, insfrastruktur berupa jalan akses menuju objek wisata sudah seluruhnya dapat dilewati baik roda dua maupun empat sehingga wisatawan dapat bebas memilih tempat untuk berlibur. Terkait culture (budaya) Kalimantan Selatan yang merupakan daerah religius dan sedikit bertentangan dengan wisata, oleh karena itu Dirinya ingin membuat cara pandang masyarakat bahwa pariwisata tidak bertentangan dengan norma-norma agama sehingga memerlukan sebuah proses untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur saja, namun cara pandang masyarakat perlu secara perlahan dibangun dan hal tersebut membutuhkan waktu panjang karena memerlukan pendekatan serta bagaimana masyarakat dapat terlibat dan menjadi bagian dari wisata yang akan memberikan manfaat untuk penunjang kehidupan masyarakat,” terang bupati HM Sukamta.
Terkait kesiapan Bumi Tuntung Pandang menyambut Ibu Kota Negara (IKN) baru yang terletak di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Sukamta menuturkan sudah memperlajarinya dari Provinsi Bali ketika Covid-19 melanda dan sektor andalan berupa wisata menjadi sangat terpuruk, belajar dari hal tersebut HM Sukamta sudah mempersiapkan sektor wisata berkembang yang ditopang dengan produksi baik berupa pertanian, perkebunan maupun peternakan dan perikanan, sehingga jika suatu saat Indonesia kembali dilanda pandemi yang kembali harus menterpurukkan wisata sudah siap ditopang melalui produksi sehingga tetap bisa menopang perekonomiam setempat.
“Dengan pengalaman sewaktu pandemi kemaren, saya sudah merancang sebaik mungkin agar Tala akan tetap bertahan perekonomiannya, dengan berjalannya semua sektor produksi maka diyakini ekonomi masyarakat akan terus tumbuh dan meningkat,” ucapnya. (PROKOPIM TALA)
Editor : Redaksi