Menyerah Kalau Tidak Ingin kakinya "Bolong"

Kalimantan24.com - Lima orang DPO Penganiaya Pemudik Kalimantan Di Makasar Di minta Menyerah Kalau Tidak ingin kakinya "Bolong"

Kapolrestabes Makassar Mokhamad Ngajib meminta lima DPO kasus penganiayaan pemudik dari Kalimantan di Makassar. menyerahkan diri jika tak ingin bernasib sama Wakil Ketua Batalyon 120 Asrul alias Tejo (34) yang mendapat "hadiah" timah panas.
Saat ini, sudah ada lima pelaku penganiayaan dan pengeroyokan pemudik yang telah di ringkus dan sekarang mendekam di ruang tahanan Mapolrestabes Makassar.

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib saat polisi masih mengejar para DPO. 

"(Pelaku) yang lain masih dilakukan pengejaran. Masih ada lima kurang lebih yang masih DPO," ujar Ngajib dalam konfrensi pers di Mapolrestabes Makassar, Rabu (26/4/2023).

Ngajib mengingatkan para DPO untuk menyerahkan diri kepada aparat Kepolisian. Hal itu agar tidak dilakukan penindakan tegas terukur.

"Saya mengimbau kepada (pelaku) yang lainnya, yang kemarin masuk dalam kelompok yang melakukan penganiayaan itu sekiranya untuk menyerahkan diri. Lebih bagus menyerahkan diri daripada kita lakukan penangkapan," ucapnya.

Kurung waktu tiga hari belakangan ini, publik kota Makassar dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap pemudik.

Pelaku utama bernama Axel Meivanka (24) telah ditangkap lebih dahulu oleh pihak Kepolisian pada Senin (24/4/2023) dinihari.

Sehari berselang, pada Selasa (26/4/2023) satu lagi pelaku berinisial AA yakni Asrul alias Tejo kembali diringkus di tempat persembunyiannya di Kabupaten Maros.

Sementara, tiga pelaku lainnya berinisial MS, MR, dan A menyerahkan diri ke Mapolrestabes Makassar pada Selasa malam.

Sebelumnya di ketahui, wanita bernama Hasni (46) tidak bisa menahan air matanya saat polisi menampilkan salah satu pelaku sadis yang nekat menganiaya anaknya pada Senin (24/4/2023).

Informasi yang di dapat media ini. beberapa pihak keluarga sempat hendak menyerang pelaku saat digiring polisi. Namun, berhasil ditenangkan oleh keluarganya yang lain.

Hasni merupakan ibu kandung dari korban yang berinisial NZ pemudik dari kalimantan . Pemuda 20 tahun itu sendiri mengalami luka bacok yang cukup parah akibat sabetan parang yang dilakukan Axel Meivanka bersama teman-temannya. 

Editor : Aar Tala
Lebih baru Lebih lama