Editor : Redaksi K24
Kalimantan24.com - Seorang wanita, Sangadah (50) meninggal dunia setelah ular piton berukuran panjang 6 meter melilit tubuhnya.
Peritiwa tersebut diketahui terjadi di Desa Sukajaya Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Jumat (7/4/2023).Lalu
Video terkait peristiwa tersebut pun viral di media sosial setelah diupload oleh akun instagram @muba terkini.
Dalam potongan video itu, terlihat tubuh korban masih dililit ular berukuran besar di bawah pohon karet.
Warga menemukan korban kemudian mencoba melepaskan lilitan ular dengan memukul tubuhnya menggunakan kayu.
Beberapa saat kemudian, korban berhasil terlepas dari lilitan.
Namun, ketika itu korban sudah dalam kondisi meninggal.
Menurut keterangan keluarga, peristiwa bermula saat Sangadah pergi ke kebun sendirian untuk menyadap karet.
Memang menjadi kebiasaan bagi warga RT 01 dusun 01 Simpang Kurdi tersebut berangkat ke kebun di pagi hari.
Selama ini korban kerap menyadap karet sendirian di kebun lokasi kejadian.
Sangadah diketahui dalam kondisi terlilit ular saat warga lain hendak menyadap karet.
Saat itu, ada warga yang mendengar suara perempuan minta tolong sekira pukul 08.00 WIB.
Ternyata setelah dicek ada orang dalam kondisi dililit ular.
"Yang mengetahui pertama kali itu ibu-ibu juga, karena takut ia meminta pertolongan. Warga langsung memukul ular tersebut, setelah lepas ternyata korban sudah meniggal dunia," kata Kades Suka Jaya, Sunarto ,Jumat (7/4/2023).
Tak lama kemudian keluarganya pun berangkat menyusul Sangadah ke kebun karet sekira pukul 08.30 WIB.
"Saat ditemukan, ular masih dalam keadaan hidup dan langsung dieksekusi oleh pihak keluarga agar kaki korban terbebas dari belitan," katanya.
Ular tersebut langsung di bunuh oleh warga karena takut kembali menyerang.
"Ular langsung di kubur oleh warga dan tidak dimanfaatkan daging maupun kulitnya," ujarnya.
Sementara itu, Maruf Tamami anak menantu korban mengatakan bahwa sang ibu pergi ke kebun sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurutnya, sang ibu telah terbiasa berangkat pagi menyadap karet.
"Belitan pertama dari keterangan saksi, ular itu membelit pada kakinya, karena takut warga yang melihat langsung memanggil warga untuk membunuhnya," kata Maruf Tamami.
Lanjutnya, usai sampai kelokasi bersama warga langsung memukul menggunakan kayu dan parang sehingga ular melepas belitanya.
"Sebelum ibu meninggal, ular sudah membelit sampai ke dada kemungkinan kehabisan nafas," ujarnya.
Sementara Camat Bayung Lencir M Imron mengatakan, jenazah korban setelah dievakuasi langsung dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan.
Ia mengimbau ke depan kepada warga waspada ketika berangkat ke kebun untuk mengantisipasi kejadian itu terluang.
“Kejadian seperti ini baru pertama di sini. Kami juga terkejut, warga diimbau sementara waktu bila ke kebun jangan sendirian, harus ada yang menemani minimal dua orang,” katanya.
Melihat video yang beredar diketahui ular tersebut merupakan jenis sanca batik atau sanca kembang.
Ular sanca batik atau ular piton.
Menurut Catatan Wikipedia sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain.
Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia.
Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan.
Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.
Ular-ular berukuran besar biasanya memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya.
Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.
Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas.
Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya.
Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.
Setelah makan besar lalu puasa puluhan bulan
Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. (Aar Tala)