KINTAP - Tragedi berdarah terjadi di kawasan Gunung Bendera, Desa Kintapura, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), Jum'at. 26/05/2024 menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Yusuf Suami Korban.
Bahkan satu orang polisi terluka cukup parah, menurut informasi warga sampai ibu jarinya putus dan harus ditandu dari lokasi penangkapan pelaku di kawasan hutan Desa Kintapura.
Pelaku yang di ketahui mempunyai nama panggilan Iyan Doho pun juga Tewas di Cabut Malaikat maut lewat timah panas yang terpaksa di muntahkan karna saat mau di tangkap melawan dan menyerang petugas.
Hal itu di benarkan oleh Kapolres Tala AKBP Rofikoh Yunianto saat di hubungi wartawan dan Ia mengatakan jenazah pelaku telah dikebumikan oleh keluarganya.
"Benar,(Sudah) diserahkan untuk dimakamkan oleh adiknya di Kintap," Ujar Kapolres.
Di beritakan sebelumnya bahwa penangkapan pelaku sangat horor. Selain petugas bahkan puluhan warga juga ikut bergerak mengejar dan membantu polisi untuk menangkap pelaku Iyan Doho.
Di ketahui setelah menghabisi korban Syahriah, Iyan Doho kabur masuk ke hutan di Kintapura. Bahkan sempat sejauh sekitar satu kilometer kedalam hutan, petugas bersama warga berhasil mengejar Iyan Doho.
Pelaku terdesak dan tak bisa lagi melarikan diri lagi karna di depan pelaku menganga danau bekas galian tambang batu bara. Pelaku sempat hendak berenang menyeberangi danau bekas galian tambang batu bara tersebut namun petugas terlanjur mengepungnya.
Petugas mendekat dan meminta pelaku menyerah. Namun peringatan itu tak dihiraukan, pelaku melakukan perlawanan dan bahkan menyerang menggunakan senjata tajam.
Sempat terjadi duel antara petugas dan pelaku. Akibatnya satu orang petugas terluka, ibu jari kaki putus terkena sabetan sajam pelaku. Karna sudah sangat terpaksa akhirnya Iyan doho di Dor oleh petugas hingga ajal menjemput pria keji ini
Jenazah pelaku yang punya tato kalajengking di leher kanannya itu kemudian dievakuasi ke RSUD KH Mansyur di Desa Kintap.
"Ya benar, pelaku ada dibawa polisi ke RSUD KH Mansyur, kondisinya sudah meninggal. Sekitar pukul 20.00 Wita diambil oleh Kapolsek Kintap," ucap dr Eric, kepala RSUD KH Mansyur ungkapnya kepada wartawan.
Ia mengatakan satu orang polisi yang terluka juga dibawa petugas ke RSUD KH Mansyur.
"Kami melakukan penanganan awal yakni menghentikan pendarahan di jemari kakinya yang putus dan memberi infus. Lalu, kami rujuk ke RSBCM di Pelaihari untuk penyambungan jemarinya," papar dr Eric.
Sebelumnya, pihaknya juga menerima jenazah korban pembunuhan (Syahriah) yaitu Iyan Doho yang diantarkan oleh petugas. Kemudian diambil kembali dan dibawa ke rumah saudaranya untuk dikebumikan.
Mengenai motif Iyan Doho sehingga tega begitu sadis mencincang tubuh Syahriah hingga tewas adalah ketersinggungan.
“Motif pelaku diduga masalah ketersinggungan, yang awalnya pelaku sering mendapat kiriman sembako, namun seminggu terakhir tidak mendapat lagi,” Ujar Kapolres AKBP Rofikoh Yunianto kepada Wartawan di Mako Polresta Tanah Laut
Berdasar informasi yang di peroleh media ini dari berbagai sumber, pelaku Iyan Doho dan pihak keluarga korban saling kenal, bahkan memiliki kedekatan. Pasalnya, sejak sekitar dua tahun lalu, pelaku ikut dengan korban.
Syahriah bersama sang suami (M Yusuf) bahkan mempercayakan pengelolaan usaha ternak ayam kampung kepada pelaku. Kandangnya bersebelahan dengan rumah, hanya berjarak sekitar belasan meter.
Namun entah ada masalah apa sehingga pada Jumat siang itu sekitar pukul 13.00 Wita terjadi keributan antara pelaku dan M Yusuf. Kabarnya saat itu korban (Syahriah) berusaha melerai.
Yusuf yang terluka terkena sabetan sajam pelaku kemudian lari ke rumah kakak ipar yang berjarak sekitar 300 meter untuk meminjam sepeda motor dan lapor ke Polsek Kintap.
Saat kemudian Yusuf dan polisi tiba di lokasi (kawasan Gunung Bendera), pelaku tak ada lagi di tempat. Mereka mendapati Syahriah Tewas tergetelak berlumuran darah.
Petugas kepolisian pun mengevakuasi Jenazah Syahriah dan Sebagian lagi di bantu warga melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap pelaku Iyan Doho dan Akhirnya Iyan Doho terpaksa di lumpuhkan karna sangat membahayakan nyawa petugas.(Tim Red)