Sukamta : Masyarakat Kalsel Harus Bangga Punya Seni Bela Diri Kuntau

BATI-BATI - Masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya di Bumi Tuntung Pandang harus bangga karena mempunyai warisan dari nenek moyang berupa seni bela diri tradisional yang sering disebut Kuntau. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta, saat menyaksikan Pelantikan dan Pengukuhan Lima Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kabupaten Tala Masa Bakti 2023-2028 oleh Ketua Pimpinan Wilayah (DPW) PPSI Provinsi Kalsel Dr. Achmad Rusdiannor, dalam rangkaian Kegiatan Manunggal Tuntung Pandang Desa Pandahan Kecamatan Bati-Bati, Jumat (19/5/2023) malam.
“Kita wajib melestarikan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang karena merupakan salah satu kekayaan budaya orang Banjar yang tidak boleh hilang termakan zaman,” ucap Sukamta.

Ia melanjutkan, saat ini seni bela diri tradisional kuntau sudah diakui oleh pemerintah sebagai salah satu cabang olahraga yang dipentaskan secara nasional dibawah kepengurusan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) sebagai koordinator olahraga tradisional. 

Sukamta juga mengungkapkan rasa bangganya karena di Kalsel ada dua organisasi warisan leluhur yang diakui sebagai olahraga tradisional yang akan dipentaskan didalam Pekan Olahraga Nasional (Pon) Kormi yaitu kuntau dan balogo. 
Beberapa waktu yang lalu, meskipun kepengurusan belum jelas tetapi atlet sudah berprestasi ditingkat nasional dengan menyumbangkan dua emas dan ini harus menjadi pemacu semangat para atlet karena sudah memiliki kepengurusan sehingga dapat berprestasi lebih banyak lagi ditingkat daerah maupun nasional.

“Kepengurusan ini sudah terstruktur dengan baik dan segera melalukan persiapan dengan baik untuk mengikuti Pekan Olahraga Daerah (Porda) maupun Pon agar para atlet bisa membawa nama baik Bumi Tuntung Pandang,” pesan bupati.

Dalam kesempatan ini Sukamta juga berpesan kepada para pengurus baru betapa pentingnya rekrutmen regenerasi para atlet anak usia dini yang akan terus berlatih dan mempunyai jam terbang tinggi untuk mengikuti ajang dipentas nasional.

“Dengan sudah terstrukturnya organisasi ini maka regenerasi menjadi hal penting untuk dilakukan, mengingat ditengah kemajuan zaman sudah sedikit anak muda yang mau belajar dan berlatih seni bela diri tradisional kuntau,” pungkasnya. (PROKOPIM)
Lebih baru Lebih lama