Heboh Penemuan Di Duga Bungker Atau Gudang Narkoba Di Sebuah Universitas Ternama Di Kota Makasar

Berita Nasional

Dirresnarkoba Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dodi Rahmawan, di Mapolda Sulawesi Selatan
Editor    : Aar Tala
Kalimantan24.com-Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan mengungkap penemuan bunker atau tempat penyimpanan narkoba di salah satu kampus terbesar dan ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Bunker itu dijadikan sebagai tempat transaksi narkoba sekaligus tempat penyimpanan narkoba yang diketahui berafiliasi dengan jaringan dari salah satu lembaga permasyarakatan (lapas).

Dirresnarkoba Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dodi Rahmawan, di Mapolda Sulawesi Selatan,
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan menyatakan dalam pengungkapan itu, polisi menemukan adanya buku rekapan catatan transaksi narkoba di wilayah kampus. Bahkan dari bunker itu sudah beredar sekitar 3 kg narkoba.

Polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap siapa pelaku dan aktor di balik penemuan bunker narkoba di dalam kampus Universitas Negeri Makassar itu.

Tersangka Jaringan Narkoba yang merupakan alumni Universitas Negri Makassar

Akhirnya Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan berhasil menangkap lima orang yang diduga terlibat dengan bunker narkoba di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (10/6/2023).

Wakil Rektor 3 Universitas Negeri Makassar (UNM), Profesor Andi Muhammad Idkhan membantah adanya bunker narkoba di kampus UNM. Ia mengatakan kelima pelaku yang ditangkap merupakan alumni Universitas Negeri Makassar.

Penampakan Bungker Narkoba Di UNM

Saat ini area kampus khususnya area Fakultas Bahasa dan Sastra sudah disterilkan dari segala aktivitas dan diberi garis polisi. Suasana kampus terpantau sepi.

Sebelumnya petugas menemukan bunker narkoba di dalam salah satu gedung di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) tepatnya di area Fakultas Bahasa dan Sastra.

Dari hasil penyelidikan sementara, telah ada tiga kilogram narkotika yang telah beredar dari lokasi tersebut. Namun kepolisian belum mau mengekspos lebih jauh terkait hal itu. 

Diduga, keberadaan bunker terorganisasi sebab selain barang bukti ada pula jejak transaksi dari tempat itu. (Red)
Lebih baru Lebih lama