Opini
Kalimantan24.com-Karet menjadi salah satu perkebunan penting baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, dan pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumber daya hayati.
Selain itu, tanaman karet ke depan akan merupakan sumber kayu potensial yang dapat mensubstitusi kebutuhan kayu yang selama ini mengandalkan hutan alam.
Permasalahan utama yang dihadapi perkebunan karet rakyat adalah rendahnya produktivitas karet, tingginya proporsi areal tanaman karet tua, dan belum efisiennya sistem pemasaran bahan olah karet.
Persoalan lainnya adalah keterbatasan modal untuk membeli bibit unggul dan sarana produksi lain seperti pupuk, herbisida serta ketersediaan sarana produksi pertanian di tingkat petani yang masih terbatas.
Maka bisa disimpulkan bahwa perkebunan Rakyat (PR) komoditi karet ini menyumbang devisa cukup besar kepada Negara selain migas.
Namun, eksistensi petani karet yang tergabung dalam kelompok tani dan koperasi belum cukup memadai baik infrastrukur, manajemen, maupun sarana pendukung lainnya.
Persoalan yang lebih mendasar ada tiga pokok penting yaitu Budidaya, Pengolahan, dan pemasaran, ketiga aspek ini petani karet perlu mendapatkan bantuan.
Maka dari itu perlu adanya kebijakan dari pemerintah pusat dengan dukungan pemerintah daerah membuat kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas produktifitas pertanian sehingga mampu bersaing dengan pengelola lainnya, adapun kebijakan tersebut adalah pemberian insentif non finansial dengan terlebih dahulu. (Editorial Redaksi)