Simak Sampai Habis! Inilah Superhero Asli Indonesia Yang Bertaruh Nyawa Selamatkan Nyawa Jemaah Yang Terlantar Di Muzdalifah

Zuhri Alamsyah Seorang Petugas Haji Sang Superhero Penyelamat Ratusan Ribu Nyawa Jemaah Haji Yang Terlantar Di Muzdalifah
Kalimantan24.com - Superhero seperti Superman,Spiderman,Ironman,atau Batman dan lain-lain, selama ini hanya ada film fiksi namun yang terjadi ini Fakta dan benar adanya.

Super hero ini muncul pada saat pelaksanaan ibadah Haji 2023 yang mana terjadi tragedi di Muzdalifah bagi jemaah haji Indonesia.

Aksi heroik yang sudah sepantasnya menyandang Superhero atau pahlawan datang dari seorang petugas haji Indonesia yang dengan kenekatannya berjuang tanpa takut menjadikan tubuhnya bak portal untuk menghentikan semua bis yang lewat agar bis yang kosong bisa mengangkut jemaah haji Indonesia yang terlantar di Muzdalifah tersebut.

Tragedi Muzdalifah merupakan peristiwa telantarnya jemaah haji Indonesia dari subuh hingga siang hari tak terangkut bus ke Mina. Bahkan Ada nyawa melayang di peristiwa menyedihkan dan memilukan itu.

Cerita yang diedarkan menyebut Tragedi Muzdalifah disebabkan oleh kemacetan dan selesai setelah polisi berhasil mengurai padatnya lalu lintas itu semua patut di duga adalah isapan jempol saja alias mencari alasan dan pembenaran saja.

INILAH KISAH SEJATI DIBALIK TRAGEDI ITU

Cerita Seorang Superhero yang berani menyetop bus-bus yang tak mau berhenti untuk mengangkut jemaah RI dengan tubuhnya dan 1 buah kursi roda saja. Siapakah dia ?

Petugas haji tersebut adalan Zuhri Alamsyah (51). Dalam formasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2023, dia bertugas sebagai Pelaksana Layanan Lanjut Usia. Wilayah tugasnya di Mekkah, tepatnya di sektor 10 Misfalah. Saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), dia bertugas melayani jemaah di Maktab 58-64.

Wakil Ketua MPR Yandri Susanto yang tahu kisahnya mendorong dia bercerita, agar menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan haji di masa depan. Walau pada awalnya Zuhri Alamsyah tidak mau akhirnya berkat rayuan sang Anggota Dewan ini sang superhero Indonesiapun mula membuka tabir cerita yang sesungguhnya.

Pria bertubuh gempal ini pun mulai mengungkap cerita di balik Tragedi Muzdalifah. Dia menyertai cerita dengan video aksinya mencari bus untuk  jemaah dan menyetopnya dengan tubuhnya. 

Zuhri pun berani menjamin jemaah-jemaah yang menyaksikan aksinya bersedia bersaksi untuk ceritanya.

KRONOLOGIS KEJADIAN

Melansir dari Detiknews, Zuhri Alam Alamsyah menuturkan jemaah haji Indonesia seharusnya mulai diangkut dari Muzdalifah ke Mina pada tengah malam 10 Dzulhijjah, atau saat pergantian hari masuk tanggal 28 Juni 2023 pada kalender Masehi, sekitar pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Namun dia menaruh curiga ada masalah dalam pengangkutan itu, karena hanya 5 bus per jam yang datang menjemput jemaah Indonesia, yang jumlahnya lebih dari 200 ribu.

Setiap bus, kata Zuhri Alam, hanya bisa mengangkut sekitar 45 orang. Artinya, kalau dipertahankan tetap 5 bus per jam, maka butuh lebih dari 4.600 jam untuk mengangkut seluruh jemaah haji Indonesia yang malam itu ada di Muzdalifah.

Pukul 05.20 WAS, Zuhri Alam melapor ke atasannya mengenai masalah lambatnya pengangkutan jemaah. Atasannya pun berupaya mencari solusi. Untuk diketahui urusan transportasi di Armuzna dikelola oleh pihak masyariq, penyedia layanan haji Saudi yang dikontrak oleh Kementerian Agama.

Namun alih-alih solusi, masalah malah kian menjadi. Bus yang mengangkut jemaah kian lambat kedatangannya. Zuhri Alam mencatat setelah matahari terbit penjemputan jemaah haji Indonesia malah menjadi 1 bus per 40 menit.

Kondisi jemaah haji Indonesia kian memburuk. Air yang menjadi bekal sudah habis. Pemandangan pilu dilihatnya saat para jemaah mulai mengais-ngais botol air minum yang sudah dibuang.

Tubuh renta jemaah-jemaah lansia kesulitan bertahan menghadapi sinar matahari yang kian meninggi. Dia mengaku menyaksikan jemaah lansia meregang nyawa.

"Saya melihat sendiri dua orang meninggal. Belum yang lain yang bergelimpangan, saya nggak tahu pasti kondisinya," tutur Zuhri Alam kepada wartawan di Mekkah, Jumat (30/6/2023). Saat itu memang suhu di Armuzna bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius. Di kutip media ini, Minggu, 2 Juli 2023.

Menurut Zuhri Alam, lambatnya kedatangan bus penjemput jemaah RI bukan karena kemacetan. Sebab dia melihat banyak bus kosong melintas, namun tak ada yang mau berhenti. Hanya bus tertentu yang bersedia mengangkut jemaah Indonesia, itu pun seperti ceritanya tadi, hanya 1 bus per 40 menit.

Sekitar pukul 11.00 WAS Alam kembali melapor ke atasan. Dia meminta restu untuk melakukan tindakan di luar formalitas pencarian bantuan. Atasannya pun mengizinkan.

Zuhri Alam ternyata berbuat nekat. Dia mengadang bus yang melintas dengan tubuhnya. Satu bus terpaksa berhenti mendadak saat menghadapi tubuh tambun Alam di tengah jalan. Namun sopir bus itu ternyata tak berniat benar-benar berhenti. Bus yang dibawanya tetap digas pelan-pelan, mendorong-dorong tubuh Alam yang mencoba menahan dengan tangan.

Tak habis akal, Zuhri Alam meminta bantuan jemaah untuk membawakannya satu buah kursi roda. Dia lalu melempar kursi roda itu ke depan bus. Sopir bus akhirnya terpaksa berhenti total.

Perdebatan terjadi antara Zuhri Alam dan sopir bus yang merupakan warga Saudi. Zuhri Alam meminta sopir bus itu mengangkut jemaah haji Indonesia yang sudah telantar berjam-jam. Namun yang terjadi adalah dialog dengan urat leher menegang tanpa saling memahami. Zuhri Alam tak bisa bahasa Arab, sementara si sopir tak bisa berbahasa Indonesia.

"Saya tak akan biarkan satu pun bus kosong lewat tanpa ngangkut jemaah Indonesia," kata Zuhri Alam menceritakan perkataannya kepada sopir bus.

Aksi Zuhri Alam yang masih mengenakan ihram ternyata mengakibatkan kemacetan panjang di Muzdalifah. Bus-bus kosong berbaris tersendat hadangan kursi roda dan tubuhnya.Zuhri Alam bertahan di tengah jalan, tak mau menyingkir hingga jemaah haji Indonesia diangkut ke Mina.

Dia menuturkan aksinya membuat gerah seseorang berpengaruh yang disebutnya sebagai 'Jenderal Arab'. Pria berpengaruh ini ikut terjebak kemacetan karena ulahnya.

Jenderal Arab itu pun turun dari mobil lalu menghampiri dirinya, mencoba berdialog. Zihri Alam pun meminta bantuan jemaah yang bisa bahasa Arab untuk berbincang dengan Si Jenderal.

Zuhri Alam berkukuh tak mau menyingkir dari jalan. Si Jenderal Arab akhirnya mengalah, meminta bus-bus kosong yang terjebak kemacetan membantu mengangkut jemaah Indonesia.

Zuhri Alam girang bukan kepalang. Dia lalu meminta bantuan sebagian jemaah untuk mengatur lalu lintas pengangkutan. Lansia yang berkursi roda didahulukan, sementara yang muda-muda bakal diangkut belakangan.

Akhirnya, sekitar pukul 12.00 WAS, mayoritas jemaah haji Indonesia berhasil diangkut ke Mina. Bantuan dari PPIH juga mulai terasa. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief membuat pernyataan bahwa seluruh jemaah haji bisa dievakuasi dari Musdalifah pukul 13.30 WAS.

"Mati itu urusan Allah, tapi saya di sini melayani tamu-tamu Allah,"  pungkas Zuhri Alam soal aksinya.(****)

Editor    : Redaksi K24

Lebih baru Lebih lama