Kalimantan24.com - Demonstrasi yang di lakukan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Seruyan Tengah , Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah yang menuntut plasma 20 % dari perusahaan , Kamis , 6 Juli 2023 Berakhir Rusuh Dan Anarkis.
Pada awalnya demo di area perkebunan kelapa sawit milik PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP) tersebut berlangsung damai. Koordinator aksi menyampaikan asfirasinya dengan aman lancar.
Namun tiba-tiba saja kericuhan terjadi menurut informasi yang beredar hal ini di duga dari kesalahpahaman antara warga dan aparat di lapangan. Akibatnya Sejumlah mobil dan kantor kabarnya dirusak oleh penggelar aksi.
Para pendemo merupakan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Seruyan Tengah Kabupaten Seruyan.Mereka menggelar aksi di PT BJAP pada hari Kamis, 6 Juli 2023. Warga melakukan demo menuntut plasma 20 persen dari perusahaan.
Demo awalnya berlangsung damai. Namun Entah Kenapa tiba-tiba berubah menjadi anarkis dan Ricuh.
Video yang beredar di media sosial terlihat puluhan warga membawa senjata tajam dan bentrokan dengan aparat kepolisian.
Dalam video itu, sejumlah mobil milik perusahaan menjadi sasaran perusakan massa. Selain itu terlihat dalam video, kendaraan dinas Kapolres Seruyan juga menjadi target serangan warga.Tidak itu saja, Kantor PT BJAP juga terlihat mengalami kerusakan.
Sehari sebelumnya seorang karyawan perusahaan tersebut yang merupakan adik dari Jurnalis atau wartawan media ini menjadi korban pembacokan yang di duga sebagai korban salah sasaran oleh orang yang tak di kenal.
"Ulun kemaren sempat jadi korban salah sasaran, di timpas (di bacok) orang kada ulun kenal, motifnya nggak tau,nie luka di wajah wan tangan Ulun Kak." ungkapnya.
Menurut adik kandung awak media ini yang bekerja sebagai karyawan PT BJAP yang dihubungi kakaknya mengungkapkan, demo sebenarnya berlangsung sejak Minggu, 2 Juli 2023 di PT BJAP 3.
“Sejak Minggu 2 Juli 2023, warga telah melakukan aksi unjuk rasa di PT BJAP 3. Pada hari ini (Kamis) mereka bergerak ke PT BJAP 2,” katanya.
Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow saat dihubungi melalui via telepon oleh beberapa awak media Online belum bisa memberikan konfirmasi soal peristiwa tersebut. Ia mengaku masih dalam perjalanan menuju Kuala Pembuang. (Tim Red)