Fenomena Gantung Diri Sering Terjadi Di Kalsel, Pagi Ini Giliran Seorang Pemuda Di Gatot Subroto Banjarmasin


Kalimantan24.com, Banjarmasin - Fenomena Bunuh Diri dengan gantung diri semakin menggejala di negara +62 khususnya seantero Provinsi Kalimantan Selatan.

Sudah beberapa kali terjadi bunuh diri yang di lakukan oleh orang yang di duga mempunyai masalah yang tidak bisa ia tanggung lagi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Pagi jelang siang ini warga seantero Gang Rama , Gatot Subroto, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin di kejutkan dengan di temukankanya mayat seorang pemuda berusia kira-kira 25 tahun bernama Rizky Anshor yang di duga meninggal karna gantung diri menggunakan tali jemuran. Rabu, 5 Juli 2023.

Informasi yang di himpun media ini warga sekitar lokasi pun sontak terkejut dengan peristiwa tersebut dan langsung menghubungi pihak kepolisian dan juga rekanan emergency.

Petugas pun segera meluncur ke TKP dan bersama tim inafis melakukan pemeriksaan pada jasad korban yang di duga gantung diri tersebut.

Pihak keluarga korban pun sudah berada di lokasi, setelah selesai di lakukan pemeriksaan oleh tim inafis jasad korban pun di evakuasi ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin menggunakan Unit Emergency yang ada di TKP untuk di visum.

Untuk motif korban di duga bunuh diri tersebut pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di TKP dan meminta Keterangan kepada saksi-saksi.

Terkait Fenomena bunuh diri media ini akan mencoba mengupasnya, Mengutip dari penjelasan Kassandra Purwanto yang berprofesi sebagai seorang psikolog dari sebuah laman website Rappler berikut penjelasannya.

Pemicu niat bunuh diri

Bunuh diri ditengarai terkait dengan kondisi mental psikologis yang mengalami gangguan mood jenis depresi. 

Penelitian terkini menyebutkan, depresi disebabkan berbagai faktor yang memengaruhi kondisi neuropsikologis (otak dan perilaku).

“Faktor-faktor ini antara lain adalah bawaan dan lingkungan, pola asuh, tekanan, neurotransmitter jenis adrenalin, dopamine dan serotonin dan rendahnya kadar zinc dalam darah,” ujar Kassandra.

Kata Kassandra lagi, sebenarnya kasus bunuh diri tidak hanya terjadi pada generasi muda atau mereka yang masih berusia muda. Ancaman ini bisa menyerang siapa pun dari usia berapa pun.

Tidak ada penyebab khusus dilihat dari profesi seseorang.

“Apapun bisa menjadi pemicu terjadinya bunuh diri. Seperti, masalah hubungan, masalah finansial, masalah cinta, dan yang lain-lain.”

Tanda-tanda

Siapapun sebenarnya bisa membantu mendeteksi mereka-mereka yang mulai menunjukkan gejala melakukan tindakan bunuh diri. 

“Seseorang yang berpikir untuk bunuh diri akibatnya memiliki adrenalin rendah, seseorang kehilangan motivasi untuk bergerak. Ia menolak bangun pagi, beraktivitas dan bergaul, bahkan tidak memilki nafsu untuk makan.” katanya.

“Konsep dirinya menurun, merasa tidak berharga dan tidak bahagia. Dengan dopamine rendah, seseorang kehilangan perasaan senang dan bahagia, ia tidak menemukan nilai-nilai yang menyenangkan dalam hidupnya,” imbuh Kassandra.

“Jika hal ini dilakukan berlarut larut nantinya akan menampilkan sikap menutup diri, menolak makan, menolak keluar rumah dan beraktivitas, menolak bertemu orang lain yang semakin membuat persepsi diri menjadi tidak berharga dan tidak bernilai merasa hidup sia-sia dan tidak bermakna.”ujarnya lagi.

Lingkaran terdekat seseorang, misalnya keluarga, bisa menjadi benteng pertama untuk mengidentifikasi munculnya niat bunuh diri. 

“Jangan biarkan mereka sendiri dan semakin tenggelam dalam kesedihannya. Orang yang sedang berpikir untuk bunuh diri diajak berkonsultasi dengan ahli yang kompeten demi mengatasi depresinya,” saran Kassandra.(red)
Lebih baru Lebih lama