Kok Bisa? Ternyata Peternakan Sapi Masih Ada Di Tengah-Tengah Kota Jakarta.

Peternakan Sapi Di  Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Kalimantan24.com - Masalah pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran sapi masih menghantui warga di wilayah Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Warga di Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan mengeluhkan wilayahnya yang tercemar akibat limbah kotoran sapi. Warga mengeluh gangguan kesehatan kulit hingga mengganggu kehamilan

Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyerahkan penanganan limbah kepada Perumda Paljaya.

"Tanya Paljaya ya," kata Heru singkat kepada awak media di kawasan Casablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2023).

Perumda Paljaya sebelumnya sudah angkat bicara mengenai masalah ini. Meski hasil tes sampel limbah kotoran sapi dari peternakan di Pancoran, Jakarta Selatan, belum keluar, Perumda Paljaya sudah bisa memperkirakan hasilnya.

Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas
Terpisah, Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas heran peternakan sapi ada di tengah-tengah kota Jakarta.

"Masa sih di tengah kota ada peternak sapi, apalagi di Pancoran, Jakarta Selatan, ini nggak masuk akal. Kecuali di Buncit dulu memang ada, kalau sekarang kan nggak ada," kata Hasbiallah kepada wartawan, Minggu (2/7/2023).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu akan mempertanyakan ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) terkait peternakan yang menyebabkan pencemaran limbah kotoran sapi itu saat rapat komisi. Hasbiallah meminta agar Pemprov segera mencarikan solusi.

"Nanti kita akan tanyakan ke dinas terkait. Seharusnya ada sikap dari Pemprov dari Dinas KPKP itu harus begini... Kalau begini terlalu semrawut Jakarta, mungkin di dunia hanya di kita kali di perkotaan itu ada peternakan sapi, mungkin hanya di kita doang," tuturnya.

Hasbiallah menyayangkan peternakan sapi itu ada di tengah-tengah rumah padat penduduk. Dia menyarankan agar peternakan sapi itu dipindah.

"Apalagi itu rumah yang padat penduduk. Seharusnya Dinas KPKP itu kerjanya apa. Ini di tengah kota, seharusnya dipindahkan, kan KPKP juga banyak lahan yang bisa dimanfaatkan," jelasnya.

"Harusnya direlokasi, toh dia juga banyak tanahnya. Seharusnya bisa dimanfaatkan. Ini bagaimana mau menyelesaikan permasalahan wilayah kumuh dipindah ke apartemen, mindahin sapi aja nggak mampu kan, gimana Pemprov," imbuhnya.

Menurut Hasbiallah, peternakan itu masih bisa tetap berada di tengah-tengah permukiman warga jika kondisi di sekitar memungkinkan. Namun, dia menyarankan agar lokasi peternakan dipindah.

"Direlokasi ke wilayah... kecuali tidak direlokasi tidak ada masalah, warga mengizinkan, saluran air yang gotnya itu dinas tata air ini harus maksimalkan, ini kan enggak," tandas Hasbiallah.

Editor    : Redaksi K24
Lebih baru Lebih lama