Abah Guru Haji Sugianor Bersama Kepala Lapas Kelas IIB Amuntai Beserta Jajarannya
Hal tersebut di tuturkan oleh abah guru panggilan akrabnya, bahwa pada saat Ia melakukan kunjungan tersebut memang di periksa petugas lapas dan di suruh melepas kopiah kembali.
"Saat saya berkunjung kembali, memang di suruh melapas kopiah saya, kata petugas lapas itu memang sudah aturan, dan saya tidak jadi masuk, sedangkan 3 orang teman saya sudah dahulu masuk," Ujar Abah Guru.
Abah guru kembali menjelaskan bahwa tidak berselang lama, Ia di datangi petugas lapas, dan di bawa bertemu Kepala Lapas.
"Sekitar 15 menit kemudian ada petugas lapas membawa saya ketemu dengan Kepala Lapas Bapak Jupri, dan Kami pun ber bincang-bincang sejenak, saya di tawarkan untuk mendapat pengawalan saat menjenguk, namun saya tolak karna saya anggap kurang adil, alasannya gimana dengan pengunjung lainnya," kata abah guru.
Abah Guru mengungkapkan bahwa pihak lapas memberi pelayanan pada nya dengan sangat baik dan ramah.
Terkait aturan pelarangan membawa masuk kopiah ke lapas ternyata ada sebab musababnya.
"Mengenai aturan meninggal kopiah, ternyata baru saja terjadi di lapas tersebut ada oknum yang mengaku ustadz membawa sabu-sabu dengan menyelipkan di dalam kopiah yang di pakai oknum yang mengaku ustadz tersebut itu penjelasan Kepala Lapas Bapak Jupri kepada saya," Ungkapnya.
Kemudian setelah itu saya mengajak Kepala Lapas Bapak Jupri beserta jajarannya berfhoto bersama sebagai kenang-kenangan bahwa kita sudah bersilaturahmi.
"Kami berfhoto bersama sebagai kenang-kenangan bahwa kita bisa bertemu dan berbincang dengan baik, dan penuh keakrabaan,"Pungkas Abah Guru Haji Sugianor.
Tim Redaksi Kalimantan24