Pedas! Sindiran Keras dr Tifa Si Cantik Yang Kritis Terkait RUU Kesehatan Yang Sudah Si Sahkan DPR Menjadi UU

Dokter Tifa alias Alias Tifauzia Tyassuma

Kalimantan24.com - Menanggapi  Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan telah disahkan Oleh DPR menjadi undang-undang (UU) Kesehatan melalui Rapat paripurna DPR RI ,  Dokter Tifa alias Alias Tifauzia Tyassuma yang cantik jelita mengaku tak ingin berbicaralah jauh soal pengesahan tersebut.

Namun dia malah mengungkit soal pemecatan dr. Terawang sebagai Menteri Kesehatan beberapa tahun silam.

”Ketika 22 Desember 2020, Presiden secara sewenang-wenang memecat Dr Terawan, dan menggantikannya dengan orang ini, seorang Bankir. Apa pendapat kalian? Kalian tertawa-tawa kan, mencemooh dan melecehkan Dr Terawan,” kata Dokter Tifa dalam unggahannya di Twitter, Rabu, (12/7/2023).yang di kutip media ini.

Pegiat media sosial ini mengatakan, Dokter Terawan dipecat jadi Menkes karena bersikukuh membuat Vaksin COVID-19 Dendritic Cell yang dinamakan Vaksin Nusantara, dan sudah dicanangkan Oktober 2020.

Selain itu Terawan juga bersikukuh, menunda pembelian Vaksin COVID-19 Secara jor-joran, dan lebih memilih untuk mendukung Vaksin dalam negeri.

“Apa yang kalian, para dokter lakukan terhadap dr Terawan? Kalian bully, kalian hina habis-habisan,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dari awal, ketika Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk, adalah seorang Bankir, dia sudah tahu dengan apa yang bakal jadi kebijakan Pemerintah rezim ini.

“Apa itu? Kapitalisasi kesehatan semaksimal mungkin. Itulah kenapa Menkesnya seorang Bankir. Agar apapun atas nama kesehatan manusia, dalam segala aspek sampai sekecil-kecilnya, bisa dikapitalisasi, bisa dimonetisasi, bisa dibikin jadi duit,” ujarnya.

Dokter Tifa menyebut para dokter yang sempat memuji Menkes Budi Gunadi Sadikin adalah mereka yang melakukan demo penolakan RUU Kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan dengan disahkannya RUU Kesehatan kiranya menjadi awal yang baru untuk membangun kembali sistem kesehatan yang tangguh di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di daerah terpencil, tertinggal, di perbatasan, maupun kepulauan.

“Saya ingin mengajak seluruh elemen pemerintah pusat, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, swasta, maupun organisasi non pemerintah, untuk ikut membangun kesehatan sampai ke pelosok negeri negeri,” tandas Budi. (Red)
Lebih baru Lebih lama