Kalimantan24.com -Dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34), ditemukan meninggal dunia terkunci di dalam rumah yang letaknya di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dian merupakan anak dari Guru Besar Universitas Mataram (Unram), Prof Moh Hasil Tamzil.
Jasad korban ditemukan di rumah temannya sesama dosen di Perumahan Graha Sejahtera, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Dian ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumah yang terkunci milik temannya itu, Parahnya lagi, jenazah Dian ditemukan ditutup kasur lantai, dan ada bercak darah.
Patut di ketahui Dian menempati rumah temannya sesama dosen UIN berinisial A, yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya.lantaran rumahnya tengah direnovasi.
Dian lahir di Mataram dengan status belum menikah. Selama tiga tahun terakhir, Dian menjadi dosen di UIN Raden Mas Said Solo Jurusan Ilmu Alam, dengan status PNS yang memiliki jabatan fungsional asisten ahli.
Pembunuh dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34), akhirnya terungkap. Polisi menangkap satu orang yang diduga sebagai pelaku berinisial DF (23).
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan pelaku ditangkap setelah pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Tim khusus dibentuk untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
"Alhamdulillah tidak sampai 12 jam, kita berhasil mengungkap. Pelaku ditangkap di rumahnya," kata Sigit, dikutip detikJateng, Jumat (25/8/2023).
Akibat perbuatannya, pelaku terancam Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH Pidana atau Pasal 339 KUHP atau Pasal 365 ayat (3) KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Editor : Redaksi