Kalimantan24.com, Medan - Sehari selepas HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-78, MS Mantan Bupati Samosir Provinsi Sumatera Utara di tetapkan dan langsung di tahan oleh Tim Pidsus Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) ,
MS di duga melakukan tindak
pidana korupsi Izin Membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian pada Kawasan Hutan Kabupaten Samosir yang terletak
di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian yang dalam pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan syarat yang
ditetapkan.
Hal ini di sampaikan oleh Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Medan) Yos Arnold Tarigan SH.MH dalam keterangan tertulisnya.(18/08/2023) di Medan.
Yos menyebutkan bahwa Alasan dilakukannya penahanan adalah bahwa Tim Penyidik telah memperoleh minimal 2 (dua) alat bukti yang melibatkan
tersangka terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam Izin Membuka Tanah untuk Pemukiman dan Pertanian pada
Kawasan Hutan Kabupaten Samosir yang terletak di Desa Partungko Naginjang Kecamatan Harian,
"Dalam
pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan syarat yang ditetapkan yang diduga dilakukan oleh tersangka MS yang pada saat
itu menjabat Kepala Dinas Kehutanan Toba Samosir Tahun 1999 sampai dengan 2005)," ungkap Yos.
Yos membeberkan hal tersebut berdasarkan Keterangan Saksi,
Baik Keterangan Ahli, Surat dan Alat Bukti
"Atas Petunjuk tersebut tersangka MS diduga melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam pasal Pasal 2 ayat
(1) Subsidair Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang
ancamkan hukumannya diatas dari 5 (lima) tahun sesuai dengan Pasal 21 KUHAP dapat dilakukan penahanan," beber Yos.
Yos menjelaskan alasan di lakukannya penahanan terhadap tersangka MS.
Bahwa selama ini tersangka MS telah dilakukan pemanggilan sebanyak 3 (tiga) kali secara patut akan tetapi tidak hadir, sehingga
menimbulkan kekhawatiran tersangka akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi
tindak pidana.
Selanjutnya, Tim Pidsus mendatangi domisili tersangka, namun tersangka tidak berada di tempat dan kepada keluarga
disampaikan agar MS memenuhi panggilan Kejati Sumut.
Selajutnya pada Jumat 18 Agustus 2023 tersangka hadir di Kantor
Kejati Sumut dan terhadap MS dilakukan penahanan. Sebelumnya, 3 terdakwa terkait perkara ini telah divonis bersalah dan
telah menjalani hukumannya.
Bahwa dari hasil perhitungan kerugian negara berdasarkan hasil audit dari BPKP Wilayah Sumut terdapat kerugian negara
sebesar Rp 32.740.000.000.
"Tersangka MS ditahan selama 20 (dua puluh) hari ke depan terhitung mulai tanggal 18 Agustus 2023 sampai dengan 6 September 2023 di Rumah Tahanan Negara Klas I Tanjung Gusta Medan," pungkas Yos Arnold Tarigan SH.MH.(Rilis)
Tim Redaksi Kalimantan24