Kalimantan24.com,Blora, - Seorang Kades bernama Rumidi yang memimpin di Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah hampir 2 bulan belakangan ini di kabarkan raib entah kemana.
Raibnya Kades ini pun menjadi perhatian warga +62 seantero Kabupaten Blora dan Provinsi Jawa Tengah dalam beberapa minggu terakhir ini.
Di ketahui Rumidi yang pergi dari rumah sejak 19 Juni 2023 dinyatakan tidak diketahui keberadaannya oleh jajaran perangkat desanya.
Kepergian Rumidi waktu itu untuk melakukan jadwal kontrol terkait kakinya pascaoperasi.
Hal tersebut di sampaikan Sekretaris Desa Nglebur Mujianto kepada awak media,
Mujianto mengatakan bahwa selama memimpin desanya, Rumidi disebut tidak mempunyai rekam jejak yang negatif.
"Ya sewajarnya sebagai pemimpin, karena saya masuk pemerintahan juga tahun 2021," ucap Mujianto di kantornya, Jumat (18/8/2023) di kutip media ini dari Kompas.
Akan tetapi para perangkat desa yang baru dilantik pada 2021 tersebut tidak mengetahui secara pasti kepribadian Rumidi ketika berada di luar kantor.
"Enggak ngerti, kalau masalah pribadi di luar ya saya enggak tahu," ungkapnya.
Namun, Mujianto mengaku terdapat proyek pembangunan yang terbengkalai pada tahun sebelumnya.
"Ya ada (proyek-proyek) di 2022 itu ada, bahkan ada yang tidak terselesaikan," terang dia.
Proyek pembangunan yang tidak terselesaikan tepat waktu itu ternyata juga sudah menjadi temuan oleh jajaran Inspektorat.
"Ya kaitannya dengan dana desa kan ada monev (monitoring dan evaluasi), ya temuannya disampaikan saat monev, bangunan yang tidak terselesaikan yang diketahui oleh inspektorat, ya ada proyek yang tidak terselesaikan, yaitu bankab (bantuan kabupaten)," jelas dia.
Dengan absennya Rumidi selama dua bulan tidak pernah kelihatan batang hidungnya, jajaran perangkat desa Nglebur berharap agar kepala desanya itu dapat segera pulang dan melaksanakan tugas-tugasnya.
"Ya harapannya segera pulang kepala desa agar pemerintahan desa bisa berjalan seperti mestinya. Kasihan masyarakat yang seharusnya dapat bantuan ternyata enggak dapat bantuan, karena belum bisa terealisasikan," pungkasnya.(editor:redaksi)