Kalimantan24.com -Seruyan - Satu orang warga Bangkal dilaporkan tewas di duga terkena peluru tajam dalam bentrokan antara aparat kepolisian saat demo di wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah , Sabtu (7/10).
Berdasarkan video yang di terima di wa group terlihat satu warga tertembak di dada dan dua orang lainnya tertembak di paha dan di kaki.
Pihak kepolisan mengatakan " persiapan 5 gas air mata, dan ada juga bilang "AK persiapan, AK persiaan, ayo kita bermain, rekan rekan sudah tidak bisa di peringatkan lagi" kata petugas di pengeras suara, setelah itu terdengar bunyi tembakan.
Warga sekitar yang mendengar tembakan senjata langsung menghindar dari tempat kejadian, ada yang bersembunyi di batang kelapa sawit, ada yang di samping rumah atau mess karyawan.
Menurut keterangan warga sekitar bahwa pihak kepolisian dari Brimob Polda Kalteng sudah siap siaga siang itu, dengan senjata lengkap.
Muhammad Isnur Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), mengatakan bentrokan terjadi saat warga bangkal sedang melakukan aksi menuntut haknya pada perusahaan perkebunan sawit PT HMBP.
"Aparat kepolisian Polres Seruyan dan Brimob Polda Kalteng menembaki warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah yang sedang melakukan aksi menuntut haknya di PT. HMBP 1 (Best Agro International Group)," kata Isnur lewat cuitan Twitternya.Sabtu (7/10).
Isnur menyebut warga Seruyan melakukan penutupan atau blokade jalan masuk PT HMBP lantaran tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan.
Warga menuntut plasma sawit dan area lahan di luar hak guna usaha (HGU) PT HMBP. Permintaan dan aksi ini sendiri sudah dilakukan warga sejak 16 September lalu.
"Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi areal perusahaan tanpa dasar dan pemicu yang jelas, melakukan tindakan represif kepada warga yang berada di lokasi dengan menembakan gas air mata dan menembak menggunakan peluru tajam," ucap Isnur.
"Informasi yang didapatkan dari lapangan, terdapat 3 orang warga yang terkena tembakan, 2 orang mengalami luka berat, dan 1 orang meninggal dunia di lokasi," ujarnya.
Banyak video yang beredar di media sosial memperlihatkan 2 orang warga bersimbah darah, diduga tertembak akibat bentrok dengan aparat kepolisan, dan mirisnya lagi masyarakat hanya membawa mandau dan ketapel
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji mengatakan kami pastikan dulu insiden penembakan tersebut.
"Kami pastikan dulu ya. Nanti kami kabari segera," ujarnya kepada awak media.(Redaksi)