Guru Sugi : Alim Ulama Jangan Ada Keberpihakan Dalam Pemilu, Karena Ulama Milik Semua Umat.

Guru H Sugiannor saat bersama wartawan (istimewa)

Kalimantan24.com - Handil Bakti - Ramainya para calon legislatif merapat ke ulama, membuat salah satu ulama di Handil bakti H Sugiannor atau biasa di panggil Abah Guru Sugi ikut berkomentar terkait hal tersebut saat sosialisasi di komplek Griya Permata Handil Bakti, Batola, Minggu (07/01/24).

Alhamdulillah kita sebagai yang dianggap orang lama di sini intinya mengheningkan suasana agar Pemilu ke depan itu lebih baik dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagaimana wakil rakyat.

Terkait jalan Handil Bakti menuju rumah Abah haji Sugi yang sampai sekarang, sudah berganti bupati sampai ini jalannya tidak pernah baik, mungkin kata beliau yang mana permasalahan ini mungkin bukan hanya yang jalan handil bakti aja mungkin di seluruh kabupaten banyak yang rusak karena para pejabatnya  banyak kesibukan di luar sehingga tidak mengetahui adanya kerusakan jalam.
Bupati maupun pejabat lainnya, mungkin terlalu banyak aktivitas, jadi sekarang kami ini mencari pejabat yang bisa membagi aktivitas kepada masyarakat.

Selain itu Saya tidak ingin Ulama dalam kancah politik ini memecah belah atau menjual suara jamaahnya agar bisa memenangkan suatu partai atau orang yang di usung, jangan sampai para alim ulama terpecah gara-gara politik, jangan sampai itu terjadi, karena bersitegang memilih yang di sukai.

Untuk para ASN jangan sampai kalian jadi babu, karena kalian Sekolah sampai tingkat tinggi jangan sampai dengan Sedaya upaya untuk mendapatkan ijazah hanya jadi babu.

Kepada ASN kalian bercermin setinggi apapun pangkat kalian kalian tetap babu,  coba ingatkan itu baik-baik, coba lihat ya ASN  Sekda diperintah gubernur langsung siap, padahal sekda bujur-bujur (Benar - Benar) sekolahnya, mereka sekolah dari niatnya itu memberi solusi serta mensejahterakan masyarakat.

Sekda jangan hanya mengatakan iya, siap kepada bupati atau pun gubernur yang salah jangan diikuti kata Abah Guru Sugi.

Abah Guru Sugi menambahkan, Sekda merupakan pengkat tertinggi di. Bidang pemerintahan, menegur Bupati dan gubernur aja tidak berani, padahal mereka orang yang punya ijazah, yang bisa memberikan solusi, kalau seperti mereka para politikus kayak mereka ada duit insyaallah terpilih aja, minta maaf karena masyarakat sekarang perlu duit. 

Terkait politik uang yang KPU dengan Bawaslu lahirnya pejabat yang amanah itu ada di KPU dan Bawaslu, mau jadi maling, handak jadi alim dan lain lain pengawasannya ada di Bawaslu dan di KPU.

Tanggung jawab KPU dan Bawaslu itu Dunia akhirat ingatkan baik-baik lah jadi kalaupun kita di masyarakat ya baik atau buruknya pemimpin itu, ada di KPU dan Bawaslu. 

Saya minta kepada KPU, Bawaslu serta Alim Ulama netral dalam pemilu ini, tandasnya. (Red K24)
Lebih baru Lebih lama