Gempa Tuban Terasa Sampai ke Kalsel

Kalimantan24.com - Banjarmasin - Gempa berkekuatan M 6,5 mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/03/24) sore pukul 15.52 WIB Gempa ini berpusat di laut dengan titik episentrum 5.76 LS dan 112.33 BT dengan kedalaman 10 Km.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa tercatat berada di lokasi 130 km Timur Laut Tuban-Jatim, 152 km TimurLaut Rembang-Jateng, 153 km BaratLaut Lamongan-Jatim, dan 175 km BaratLaut Surabaya-Jatim. 

Guncangan gempa juga dirasakan sedang di Kalimantan Selatan seperti Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Pelaihari, Martapura sampai kabupaten Tapin dengan dengan durasi sekira 5 hingga 20 detik. 
Gempa tersebut turut membuat masyarakat sempat panik dan melakukan evakuasi mandiri keluar rumah. Seperti di mall kebanggaan kota Banjarmasin Duta Mall masyarakat berduyun - duyung keluar dari sana.

Di laporkan juga sebagian besar warga kota Banjarmasin juga keluar rumah karena sangat terasa rumahnya ikut bergoyang. 

Selain itu kantor kanwil Departemen Agama Provensi Kalimantan Selatan yang lagi mengadakan acara, para pegawai dan tamu undangan berhamburan keluar dari kantor karena goyangan gempa sangat terasa.

Berdasarkan analisis dari BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Gempa ini juga diikuti oleh gempa susulan sebanyak 16 kali dengan kekuatan guncangan fluktuatif mulai 4,4 SR hingga 3,5 SR. 

Hingga siaran pers ini dirilis, tidak ada korban jiwa pasca kejadian ini.

BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa dan dan pantau informasi terkini dari instansi berwenang seperti BNPB, BMKG, serta pemerintah daerah setempat untuk menghindari misinformasi.(BMKG/ Red K24)

Lebih baru Lebih lama