Organisasi Wirawati Catur Panca dan Kementerian PPA Gelar FGD di Banjarmasin untuk Perlindungan Perempuan Lansia

Banjarmasin - Kalimantan24.com - Organisasi Wirawati Catur Panca, bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (Kementerian PPA), mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh seratus lanjut usia (lansia) dan anggota organisasi perempuan yang peduli terhadap lansia. Acara ini dilaksanakan di Hotel Best World Kindai, Banjarmasin. (24/05/2024)

Tema yang diusung dalam FGD kali ini adalah implementasi kebijakan perlindungan bagi perempuan lansia. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan bagi perempuan lansia. Pia Megananda, Ketua Umum Wirawati Catur Panca Pusat, menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas P3K Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Sosial Kota Banjarmasin.

Dalam acara tersebut, Okky Asokawati, selebriti senior dan Ketua Harian Wirawati Catur Panca Pusat, juga hadir untuk berbagi tips kesehatan bagi lansia. Okky menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap lansia oleh pemerintah dan keluarga. Menurut data yang ditemukan, jumlah lansia di Kota Banjarmasin cukup tinggi, mencapai sekitar 7% dari total populasi. Ini adalah pertama kalinya acara seperti ini dilaksanakan, dan Okky merasa terharu dengan antusiasme puluhan organisasi masyarakat di Kalimantan Selatan yang berkomitmen dalam upaya perlindungan hukum dan kebijakan untuk lansia.

Sessi Rewetty. R, Ketua Wirawati Catur Panca Kota Banjarmasin, menyoroti pentingnya penanganan yang lebih komprehensif terhadap perempuan lansia, terutama karena banyak kasus kekerasan yang menimpa mereka. Sessi menegaskan perlunya langkah-langkah konkret untuk melindungi lansia yang sering kali ditinggalkan oleh keluarga mereka.

Meskipun ada perhatian besar terhadap perlindungan lansia, muncul keprihatinan terkait kasus asusila yang melibatkan kakek-kakek terhadap anak-anak perempuan, seperti yang terjadi di Jawa Timur. Okky Asokawati menyatakan penyesalannya terhadap kejadian tersebut, menekankan bahwa lansia memerlukan aktivitas yang sesuai dengan kondisi fisik dan kognitif mereka untuk menjaga kesehatan dan menghindari perilaku negatif.

Sri Naida, Ketua Lembaga Perempuan Dayak Kalsel (LPD Kalsel), juga turut hadir dalam acara tersebut. Dia menyambut baik inisiatif FGD ini dan mengapresiasi kinerja Wirawati Catur Panca. Sri Naida, yang pernah menjadi tim peneliti Komnas HAM pada tahun 2008, menyebutkan bahwa fasilitas untuk lansia di kota-kota besar sudah lebih baik, namun di desa-desa masih sangat terbatas. Dia menyoroti pentingnya revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal di kalangan masyarakat Dayak, yang secara tradisional selalu menjaga orang tua mereka. LPD Kalsel siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat marwah keluarga dalam menjaga lansia.

Dengan adanya FGD ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan bagi perempuan lansia akan semakin meningkat, serta terciptanya kebijakan yang lebih baik untuk kesejahteraan lansia di Indonesia. ( Dona )
Lebih baru Lebih lama