Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Syuaib Abdullah, menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan problem solving atau mediasi terkait perkara orderan fiktif ojek online yang terjadi di wilayahnya. "Atas kejadian tersebut, para korban driver ojek online mengalami kerugian finansial dan mental karena merasa ditipu dan dipermainkan oleh pelaku," ungkapnya kepada media.
Dalam mediasi yang dilakukan, kedua belah pihak akhirnya saling memaafkan. Pelaku MTL bersedia mengganti kerugian yang dialami para korban dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Kesepakatan ini dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Peristiwa ini menegaskan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam menangani masalah yang merugikan banyak pihak.
Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali dan para pelaku order fiktif bisa jera dengan tindakan tegas yang telah dilakukan.