Makna di Setiap Ukiran Pola Flora di Masjid Sultan Suriansyah

Banjarmasin, Kalimantan24.com - Kalimantan Selatan memiliki banyak tempat wisata Religius yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan sejarah, salah satunya adalah Masjid Sultan Suriansyah. Terletak di Jalan Kuin Utara, Kota Banjarmasin, masjid ini tidak hanya terkenal sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi karena keunikan dan keindahan arsitekturnya.

Masjid Sultan Suriansyah, yang juga dikenal sebagai Masjid Kuin, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini merupakan salah satu dari tiga masjid tertua di Banjarmasin, selain Masjid Besar (cikal bakal Masjid Jami Banjarmasin) dan Masjid Basirih. Lokasinya berada di kawasan Banjar Lama, situs ibu kota pertama Kesultanan Banjar, dan dekat dengan kompleks makam Sultan Suriansyah serta tepi sungai Kuin.

Masjid ini diperkirakan berdiri pada abad ke-16 Masehi, setelah Sultan Suriansyah memeluk Islam, diikuti oleh rakyat Banjar. Keberadaan masjid ini sangat penting karena berdekatan dengan sungai Kuin, yang pada masa itu merupakan jalur transportasi utama masyarakat. Masjid Sultan Suriansyah adalah masjid tertua di Kalimantan Selatan dan menjadi bukti awal perkembangan Islam di daerah ini.

Keistimewaan Masjid Sultan Suriansyah terletak pada arsitektur dan ukiran kayu ulin yang mendominasi bangunan, mencerminkan kearifan lokal Banjar. Gaya arsitektur masjid ini mirip dengan tradisi masjid Jawa (Demak), dengan atap berundak bukan kubah seperti pada umumnya. Kayu-kayu yang digunakan diukir dengan motif flora khas Banjar, seperti bunga melati, bunga mawar, buah nanas, dan daun jaruju, yang masing-masing memiliki makna tersendiri.

1. Bunga Melati
Bunga melati menjadi simbol kesucian, keanggunan, kesederhanaan, dan ketulusan. Dalam lambang Kesultanan Banjar, bunga melati dimaknai sebagai kerendahan hati Sultan Suriansyah kepada rakyatnya, sejalan dengan semangat Islam yang mengajarkan ketawadhuan (rendah hati).

2. Buah Nanas
Ukiran buah nanas terdapat pada atap dan tangga masjid, melambangkan kegigihan. Buah nanas dianggap sebagai simbol semangat dan kerja keras yang tak kenal lelah.

3. Daun Jaruju
Daun jaruju merupakan tanaman khas Kalimantan dengan bentuk panjang menjulur. Bagi masyarakat Banjar, motif jaruju melambangkan keindahan dan perisai diri dari niat jahat orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sifat daun jaruju yang kokoh dan bertumpuk seakan saling mengisi, mengesankan ketahanan dan kekokohan persatuan rakyat Banjar.

Dengan keindahan ukiran dan makna yang terkandung dalam setiap motif flora, Masjid Sultan Suriansyah tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Masjid ini merupakan simbol dari kebudayaan dan tradisi Banjar yang masih dijaga dan dihormati hingga kini.
Lebih baru Lebih lama