3 Jam PMII Martapura Gelar Aksi Damai di Depan Kantor DPRD Kabupaten Banjar, Sampaikan Tuntutan Tegas

Kalimantan24.com, Martapura – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Martapura menggelar aksi damai di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar pada Rabu (04/09/2024) pukul 09.00 WITA. Aksi ini merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap kinerja para anggota dewan yang dianggap belum memenuhi janji-janji mereka kepada masyarakat Kabupaten Banjar.

Dalam aksi tersebut, PMII menyampaikan beberapa tuntutan utama, di antaranya adalah agar para anggota dewan benar-benar mewakili kepentingan rakyat dan tidak mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat. Mereka juga meminta agar para anggota dewan mengurangi perjalanan dinas yang dianggap tidak sesuai dan hanya memboroskan anggaran daerah.
Aksi damai ini berlangsung hampir tiga jam di depan gerbang Kantor DPRD Kabupaten Banjar. Meskipun sempat berlangsung dengan damai, suasana mulai memanas ketika Aliansyah, yang dikenal sebagai "Raja Demo," bergabung dalam aksi tersebut. Aliansyah bahkan sempat mengancam akan menjebol pintu gerbang Kantor DPRD jika tidak ada respons dari para anggota dewan dalam waktu 30 menit.

Saya sampai turun ini karena melihat para mahasiswa yang berdemo sampai 3 jam tidak di gubris oleh wakil rakyat, akhirnya saya ikut turun membantu para mahasiswa untuk turut berorasi kata Ali
Tuntutan para mahasiswa PMII akhirnya mendapat tanggapan setelah para anggota dewan keluar dan menemui para demonstran. Dalam pertemuan singkat tersebut, perwakilan PMII Kabupaten Banjar kembali menegaskan empat poin utama yang menjadi tuntutan mereka. Pertama, mereka mendesak para anggota dewan untuk menepati janji-janji yang telah mereka buat kepada masyarakat. Kedua, mereka meminta agar Martapura dikembalikan lagi menjadi kota yang dikenal sebagai Serambi Mekah. Ketiga, PMII menegaskan agar para anggota dewan benar-benar mewakili rakyat, bukan mengkhianati kepercayaan rakyat Kabupaten Banjar. Dan keempat, mereka mendesak agar perjalanan dinas para anggota dewan keluar daerah dikurangi karena dianggap hanya memboroskan anggaran tanpa memberikan kontribusi yang nyata bagi kemaslahatan masyarakat.
Aliansyah, dalam pernyataannya, sangat mendukung aspirasi yang disampaikan oleh para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa para anggota dewan tidak boleh melupakan masyarakat yang telah mendukung mereka, terutama dalam hal pengeluaran anggaran daerah yang mencapai hampir 38 miliar rupiah per tahun untuk perjalanan dinas yang dinilai tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Banjar.

Aksi damai ini berakhir setelah para anggota dewan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan oleh PMII Martapura. Para mahasiswa berharap agar janji-janji ini tidak hanya menjadi sekadar kata-kata, tetapi benar-benar direalisasikan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banjar. ( Tim Red K24 )
Lebih baru Lebih lama