Mengaku Anggota TNI, Diduga Lakukan Pemukulan dan Halangi Tugas Wartawan di Bekasi

Kabupaten Bekasi — Insiden kekerasan terhadap seorang jurnalis kembali terjadi. Kali ini, korban adalah Hotma Tumangger, seorang wartawan dari media Online, yang mengalami pemukulan saat menjalankan tugas peliputan. Kejadian tersebut berlangsung di Jalan Bumi Sampurna Indah B3 No. 6, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu, 21 September 2024.

Menurut keterangan Hotma Tumangger, insiden tersebut terjadi ketika dirinya tengah meliput sebuah kasus dugaan tindak pidana ancaman di lokasi tersebut. Di tengah-tengah peliputan, Hotma didatangi seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI dari Dinas Penerangan (Dispen) Angkatan Udara. Tanpa basa-basi, pria tersebut langsung menghalangi Hotma untuk melanjutkan tugas jurnalistiknya, bahkan dilaporkan melakukan kekerasan fisik terhadapnya.

"Oknum yang mengaku anggota TNI itu menghalangi saya dan langsung melakukan pemukulan ketika saya sedang menjalankan peliputan," kata Hotma. Ia juga menambahkan bahwa tindakan pria tersebut disertai dengan ancaman dan kata-kata kasar. "Tindakannya sangat kasar, kata-katanya tidak pantas didengar dan dia terlihat sangat temperamental," tambahnya.

Tidak hanya mengalami kekerasan fisik, Hotma juga merasa terancam dengan sikap arogansi oknum yang diduga TNI tersebut. Menanggapi peristiwa ini, Hotma bertekad untuk menempuh jalur hukum dan melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian dan Polisi Militer. "Saya akan melaporkan tindakan oknum itu kepada aparat penegak hukum," tegasnya.

Peristiwa ini mendapat sorotan dari berbagai kalangan, terutama komunitas jurnalis yang mengecam keras aksi penghalangan tugas pers. Beberapa organisasi wartawan menyuarakan keprihatinan mereka dan mendesak pihak berwenang untuk menindak tegas pelaku. Mereka menilai kejadian ini merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap kebebasan pers, yang seharusnya dilindungi oleh undang-undang.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Angkatan Udara belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan anggotanya dalam insiden tersebut. Komunitas jurnalis berharap ada tindakan tegas dari instansi terkait untuk memastikan tidak ada lagi kekerasan terhadap wartawan dalam menjalankan tugasnya.

Tim Redaksi

Lebih baru Lebih lama