Pemasangan Tiang Internet Telkomsel di Kabupaten Tangerang Menuai Komplain dari Pemilik Lahan

Kabupaten Tangerang – Proyek pemasangan tiang internet Telkomsel di sepanjang Jalan Raya Serang Km 32, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, mendapat keluhan dari pemilik lahan. Kondisi kabel internet yang semrawut dan pemasangan tiang yang dinilai asal-asalan menjadi sorotan utama dalam proyek ini.

Salah satu lokasi yang terdampak adalah lahan milik PT. HERINDA, di mana pemasangan tiang internet dilakukan karena kabel-kabel internet sebelumnya terlihat tidak terurus dan menghalangi akses masuk ke pintu gerbang pergudangan PT. HERINDA. Melihat kondisi ini, PT. HERINDA mengajukan permohonan perapihan kepada pihak Telkomsel cabang Balaraja. Saat ini, sedang dilakukan penggantian kabel sepanjang 70 meter serta penanaman dua tiang internet di lokasi tersebut.
Meski proyek ini bertujuan memperbaiki infrastruktur jaringan, ternyata ada masalah terkait pelaksanaan di lapangan. Joshua, koordinator pekerja dari PT. SMKU yang bertugas di lokasi, mengaku bahwa ia hanya bekerja sebagai pelaksana di lapangan tanpa diberi penjelasan atau perlengkapan yang memadai. "Saya hanya diberikan uang makan Rp50.000 untuk enam orang pekerja," ujarnya saat dikonfirmasi.

Ketika ditanya apakah telah ada koordinasi dengan pihak setempat, seperti ketua RT atau ketua RW, Joshua mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait legalitas dan kelayakan prosedur yang ditempuh dalam pemasangan tiang internet tersebut.

Selain itu, tim Media Center Jayanti (MCJ) yang memantau di lokasi proyek menemukan ketidaksesuaian dalam kedalaman penanaman tiang internet. Beberapa tiang ditanam dengan kedalaman lebih dari 2 meter, sementara yang lain hanya ditanam sekitar 1 meter, menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan keamanan konstruksi tersebut.

Pihak PT. HERINDA dan masyarakat setempat berharap agar Telkomsel lebih memperhatikan pelaksanaan proyek ini, tidak hanya dari segi estetika dan kerapihan, tetapi juga dalam hal komunikasi dengan warga sekitar. Koordinasi yang buruk dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan konflik dengan pemilik lahan maupun masyarakat di sekitarnya.

Ke depan, proyek ini diharapkan dapat diselesaikan dengan baik dan meminimalisir masalah yang timbul, sehingga jaringan internet yang disediakan dapat bermanfaat bagi masyarakat tanpa mengorbankan estetika dan kenyamanan warga setempat.

(Team Jabodetabek)
Lebih baru Lebih lama