UNISKA MAB Banjarmasin Tingkatkan Kualitas Melalui Berbagai Kerja Sama dan Program Kewirausahaan

Banjarmasin – Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan mahasiswa melalui berbagai program kerja sama dan inovasi. Salah satu program unggulan yang saat ini sedang berjalan adalah Program Pertukaran Mahasiswa dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri, khususnya di Malaysia dan Filipina.

Menurut H. Idzani Muttaqin, ST., MT., selaku Wakil Rektor Tiga UNISKA MAB Banjarmasin, kerja sama ini berfokus pada bidang pengabdian masyarakat dan penelitian. "Saat ini sudah ada beberapa fakultas yang kami kirim ke Malaysia untuk melakukan kerja sama di bidang pengabdian dan penelitian," jelas Idzani.

Selain itu, UNISKA MAB juga aktif dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini melibatkan berbagai inisiatif kewirausahaan yang berada di bawah tanggung jawab Wakil Rektor Tiga untuk Kewirausahaan dan Wakil Rektor Satu untuk bidang Akademik.

Salah satu bentuk kewirausahaan yang dikembangkan melalui MBKM adalah P2MW (Program Pengembangan Usaha Mahasiswa). Program ini bertujuan mendukung mahasiswa yang telah memiliki usaha dengan memberikan bantuan dana, pendampingan, serta pelatihan (coaching) untuk mengembangkan bisnis mereka. Beberapa produk yang telah dihasilkan oleh mahasiswa dalam program ini antara lain parfum laundry dan produk sablon, yang merupakan hasil karya asli mahasiswa UNISKA.

"Kami berharap setelah program ini selesai, akan ada pengembangan lebih lanjut dan pencarian donatur untuk mendukung usaha-usaha mahasiswa tersebut," tambah Idzani.

Tidak hanya berhenti di program kewirausahaan yang konvensional, UNISKA juga mendorong inovasi baru untuk memperkaya produk lokal, salah satunya melalui program Recolour Sasirangan. Program ini dilatarbelakangi oleh fenomena semakin populernya kain Sasirangan di masyarakat, namun dianggap tidak lagi cocok untuk dimasukkan dalam program kewirausahaan mahasiswa. Oleh karena itu, inovasi recolour diperkenalkan sebagai solusi untuk memperbaharui kain Sasirangan yang warnanya sudah memudar.

"Melalui program ini, pemilik kain Sasirangan yang warnanya sudah buram dapat menyerahkannya kepada unit kewirausahaan mahasiswa. Mereka akan melakukan proses recolour, yang biasanya memakan waktu sekitar tiga hari," jelas Idzani. Biaya untuk proses recolour bervariasi, tergantung pada tingkat kerumitan dan banyaknya warna yang perlu diperbaharui.

Program recolour Sasirangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif baru bagi masyarakat, sekaligus memberikan pengalaman kewirausahaan yang berharga bagi para mahasiswa UNISKA.

Dengan berbagai program kerja sama internasional dan inovasi kewirausahaan, UNISKA MAB Banjarmasin terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan mahasiswa. Program-program ini tidak hanya memberikan peluang akademis, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di dunia usaha. ( Red K24 )
Lebih baru Lebih lama