Berlangsung dengan penuh dinamika, debat tersebut membahas isu-isu krusial seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pembangunan berkelanjutan. Setiap pasangan calon diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan kritis dari panelis, serta memaparkan solusi nyata atas berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Malang.
Pasangan GUS (Gunawan dan Umar), yang diusung sebagai calon nomor urut 02, merasa puas dengan jalannya debat. Abah Gunawan, dalam keterangannya usai acara, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran penyampaian program unggulan mereka. “Alhamdulillah, apa yang telah kami rancang tersampaikan dengan baik kepada masyarakat Kabupaten Malang,” ujarnya.
Gunawan menegaskan bahwa pasangan GUS hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di semua lapisan. “Kami merangkul semua golongan, dari yang muda hingga yang tua. Memilih kami adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan bersama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abah Gunawan juga menyoroti sejumlah program pemerintahan sebelumnya yang, menurutnya, belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Ia menyatakan bahwa banyak keluhan warga terkait program yang tidak sampai kepada mereka secara langsung.
Sementara itu, Dr. Umar menegaskan bahwa program unggulan mereka akan membawa perubahan nyata bagi Kabupaten Malang. Ia menyebutkan bahwa pasangan GUS telah memulai beberapa inisiatif, seperti pelatihan dan pemberian modal usaha tanpa jaminan kepada masyarakat. “Kami tidak sekadar berjanji, kami benar-benar bekerja untuk Kabupaten Malang,” ujarnya penuh keyakinan.
Program-program utama yang diusung oleh pasangan GUS antara lain meliputi permodalan usaha tanpa jaminan, beasiswa pendidikan luar negeri, serta pelatihan keterampilan bagi pelaku usaha. Mereka juga berkomitmen untuk mendorong pengelolaan APBD yang lebih pro-rakyat guna meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.
Dr. Umar juga menyoroti pentingnya memadukan kreativitas lokal dengan unsur modern dalam pengembangan estetika Kabupaten Malang. “Kita harus bangga dengan kreativitas lokal, bukan sekadar meniru elemen dari luar tanpa identitas budaya,” tegasnya.
Debat publik ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai program yang ditawarkan oleh setiap pasangan calon. Dengan begitu, warga Kabupaten Malang dapat mempertimbangkan pilihan mereka secara matang dalam Pilkada mendatang. (Tim)