Jalan Batu Bolang Longsor, Tiga Desa di Tambangan Terisolasi

Mandailing Natal, Sumut – Jalan Batu Bolang yang menjadi satu-satunya akses menuju tiga desa di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, kembali tertimbun longsor. Akibatnya, desa Rao-rao Lombang, Rao-rao Dolok, dan Rao-rao Panjaringan kini sulit dilalui. Longsor yang terjadi selama seminggu terakhir ini semakin parah pada Sabtu (05/10/2024), mengakibatkan lumpuhnya aktivitas warga karena jalan yang tertutup material tanah merah menjadi licin dan tak dapat dilintasi kendaraan.

Suharni, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi longsor, mengatakan bahwa longsor sudah terjadi sejak seminggu yang lalu dan kondisinya semakin memburuk. "Longsor ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu, dan hari ini kondisinya semakin parah," ujarnya.
Kepala Desa Rao-rao Lombang, Syaiful Nasution, melalui pesan WhatsApp, mengonfirmasi bahwa longsor tersebut telah berlangsung selama seminggu dan memperparah kondisi jalan yang menjadi lumpur. "Hujan yang berkepanjangan membuat longsor tak berhenti. Jalan ini merupakan satu-satunya akses menuju desa kami dan dua desa lainnya, dan kini lumpuh total. Warga tak bisa melintas karena jalan sangat licin dan tertutup tanah," ungkapnya.

Syaiful berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal segera merespons situasi ini dengan menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Menurutnya, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga, terutama yang bergantung pada jalan tersebut untuk mobilitas dan perekonomian.

"Kami sangat berharap Pemda Madina segera menurunkan alat berat untuk membersihkan longsor agar warga bisa kembali beraktivitas normal dan perekonomian tidak terganggu," lanjutnya.
Syaiful juga menambahkan bahwa beberapa bulan yang lalu, longsor serupa pernah terjadi, dan saat itu Pemda berhasil mengatasinya dengan cepat menggunakan alat berat. Namun, saat ini, hujan deras yang terus menerus menyebabkan longsor kembali terjadi, dan penanganan segera sangat diperlukan.

Warga tiga desa kini menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat terputusnya akses jalan ini. Mereka berharap pemerintah segera tanggap agar desa mereka tidak terisolasi lebih lama.

Penulis : Magffiratulah
Editor    : Agus MR 
Lebih baru Lebih lama