Sektor Jasa Keuangan Kalimantan Selatan Stabil, Siap Dukung Peningkatan Inklusi Keuangan Daerah

Banjarmasin – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan mengonfirmasi bahwa sektor jasa keuangan di wilayah ini tetap stabil dan siap mendukung peningkatan inklusi keuangan di daerah. Kinerja yang stabil ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut meski sedikit di bawah rata-rata nasional. Senin (30/09/2024)

Menurut data terbaru, perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 4,81 persen pada triwulan II 2024 (yoy), sedikit di bawah pertumbuhan nasional yang mencapai 5,05 persen. Pertumbuhan ekonomi daerah ini terutama didorong oleh sektor Perdagangan dan Reparasi (4,66 persen), Transportasi (4,54 persen), dan Pertanian (4,45 persen). Kontribusi ekonomi Kalimantan Selatan terhadap ekonomi regional Pulau Kalimantan mencapai 15,58 persen.

Perbankan Tumbuh Positif

Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Maiyo, menyampaikan bahwa kinerja perbankan di wilayah ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada Juli 2024, kredit perbankan di Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 23,28 persen yoy, dengan total kredit mencapai Rp71,81 triliun. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh kredit konsumtif yang mendominasi dengan porsi sebesar 40,40 persen.
Selain itu, sektor perbankan syariah juga mencatatkan pertumbuhan yang positif. Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan di sektor syariah masing-masing tumbuh 13,45 persen, 13,02 persen, dan 19,70 persen yoy. Financing to Deposit Ratio (FDR) tercatat sebesar 88,43 persen, sementara Non-Performing Finance (NPF) Nett tetap rendah di angka 0,75 persen.

Industri Keuangan Non-Bank dan Fintech Lending Meningkat

Agus Maiyo juga melaporkan peningkatan dalam industri keuangan non-bank, khususnya pada dana pensiun yang mencatatkan peningkatan aset sebesar 9,15 persen yoy. Modal ventura di Kalimantan Selatan menunjukkan pertumbuhan dengan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp87 miliar, meningkat 10,13 persen yoy. Kota Banjarmasin menjadi daerah dengan penyaluran pembiayaan tertinggi, mencapai Rp52 miliar atau 59,99 persen dari total pembiayaan.

Fintech lending atau Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) juga terus tumbuh di Kalimantan Selatan. Per Juli 2024, outstanding pinjaman fintech lending mencapai Rp743 miliar dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sebanyak 244.807 entitas, meningkat sebesar 49,30 persen yoy. Risiko kredit macet (TWP90) tetap terkendali di angka 1,49 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 2,54 persen.

Pasar Modal dan Edukasi Keuangan

Di sektor pasar modal, Kalimantan Selatan juga menunjukkan pertumbuhan positif. Per Agustus 2024, jumlah kepemilikan saham, Single Investor Identification (SID), dan nilai transaksi saham masing-masing meningkat sebesar 22,96 persen, 11,41 persen, dan 33,49 persen. Dari sisi penjualan reksadana (APERD), tercatat nilai penjualan sebesar Rp259 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 8.152 orang.

Dalam hal edukasi dan perlindungan konsumen, OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan 61 kegiatan edukasi dengan total peserta mencapai 7.928 orang. Sasaran edukasi mencakup lima prioritas utama, yakni pelajar, nelayan/petani, masyarakat 3T, disabilitas, dan pelaku UMKM.

Aksi Melawan Keuangan Ilegal dan Dukungan bagi UMKM

Satuan Tugas Penanganan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI) Kalimantan Selatan sepanjang tahun 2024 telah melaksanakan tiga kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) juga turut berperan dengan menyalurkan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) kepada 4.955 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp52 miliar hingga Juni 2024.

Sebagai langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, OJK Provinsi Kalimantan Selatan juga terlibat dalam pengembangan sektor pertanian, seperti proyek budidaya padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Proyek ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat dan menjadi sumber ekonomi baru bagi wilayah tersebut.

Stabilitas Sektor Keuangan untuk Peningkatan Inklusi

OJK Provinsi Kalimantan Selatan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan berbagai inisiatif yang dijalankan, mulai dari penguatan literasi keuangan hingga pengembangan sektor pertanian dan UMKM, OJK berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan di Kalimantan Selatan, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan yang aman dan terpercaya. (**@90$**)

Lebih baru Lebih lama