Workshop Petugas Pelayanan Informasi Hortikultura Regional Kalimantan Fokus Tingkatkan Kompetensi Pemantauan Harga Komoditas

Banjarmasin – Kota Banjarmasin menjadi tuan rumah workshop Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) Hortikultura Regional Kalimantan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petugas PIP dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memonitor harga komoditas hortikultura secara real-time, khususnya komoditas strategis seperti cabai dan bawang yang kerap bergejolak pada momen-momen tertentu seperti hari besar keagamaan dan musim panen raya. Bertempat di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarmasin Senin (28/10/2024)

Workshop ini dibuka oleh Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, H. Imam Subarkah, S.P., dan dihadiri oleh narasumber dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, pelaku usaha, dan pejabat Kementerian Pertanian. Di antara narasumber tersebut adalah Dr. Ir. Sadik Ikhsan, DAD, MSc. dari Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), Junaidi, pelaku usaha cabai dari Tapin, dan Dr. Dina Martha Susilawati Situmorang, SSi, MSi, Ketua Kelompok Pemasaran Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian.

Dalam sambutannya, H. Imam Subarkah menekankan pentingnya data harga yang akurat untuk komoditas hortikultura di tingkat produsen, grosir, dan eceran. “Penyediaan data real-time harga komoditas strategis sangat penting, terutama untuk komoditas seperti cabai dan bawang yang berdampak langsung pada inflasi nasional,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa di wilayah Kalimantan, komoditas utama yang dipantau tidak hanya cabai dan bawang, tetapi juga komoditas lokal seperti nanas di Kalimantan Barat, jeruk di Kalimantan Utara, dan pisang di Kalimantan Timur. Pengumpulan data dilakukan oleh petugas PIP dari kabupaten hingga tingkat pusat, dengan tujuan menyajikan laporan harga harian yang digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan hortikultura.

Workshop ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai provinsi di Kalimantan, meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 23 hingga 25 Oktober 2024. Peserta diajarkan teknik pengumpulan data, analisis harga, serta pemanfaatan data untuk memforecast kondisi pasar komoditas hortikultura di wilayah mereka masing-masing.

Salah satu tantangan yang dihadapi petugas PIP di Kalimantan adalah perbedaan harga yang disebabkan oleh ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Misalnya, sebagian cabai yang dijual di Kalimantan diimpor dari wilayah lain seperti Sulawesi Utara. Hal ini membuat petugas harus menghitung rata-rata harga antara produk lokal dan impor. “Selain itu, beberapa wilayah tidak memiliki produsen lokal untuk komoditas tertentu, sehingga data yang dikumpulkan hanya berasal dari tingkat eceran,” jelas H. Imam Subarkah.
Dr. Dina Martha Susilawati Situmorang dari Kementerian Pertanian menekankan bahwa data yang dikumpulkan secara komprehensif oleh petugas PIP setiap hari akan menjadi landasan penting bagi pemerintah pusat dalam mengambil keputusan terkait kebijakan hortikultura. Ia berharap melalui workshop ini, kompetensi petugas PIP dapat semakin meningkat dan membantu menciptakan stabilitas harga komoditas hortikultura di seluruh wilayah Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Ditjen Hortikultura untuk mendukung pembangunan sektor hortikultura di Indonesia, dengan fokus pada penyediaan data harga yang akurat dan up-to-date. Workshop serupa telah diadakan di berbagai wilayah, termasuk Sumatera, Sulawesi, dan Indonesia Timur, sebelum akhirnya digelar di Kalimantan Selatan sebagai wilayah regional untuk Pulau Kalimantan.

Dengan adanya peningkatan kompetensi petugas PIP melalui workshop ini, diharapkan harga komoditas hortikultura di Kalimantan dapat dipantau dengan lebih baik, memberikan dampak positif bagi para petani, pedagang, dan konsumen, serta mengurangi risiko gejolak harga di pasar.

Penulis : Nor Ana
Editor    : Agus MR 
Lebih baru Lebih lama