Banjarmasin – Sosok Acil Odah mencuri perhatian dalam Pilkada Kalimantan Selatan 2024. Sebagai perempuan yang mencalonkan diri sebagai pemimpin Banua, ia membuktikan bahwa perempuan juga mampu memikul tanggung jawab besar dalam berbagai aspek, baik sebagai ibu, istri, profesional, maupun pemimpin masyarakat.(24/11/2024)
Pemimpin yang Merakyat
Acil Odah adalah cerminan pemimpin yang hadir di tengah masyarakat. Dalam kesehariannya, ia tak segan berkumpul dengan siapa saja tanpa menunjukkan jarak. Karakter ini ia tunjukkan sejak pertama kali menjadi ASN puluhan tahun lalu. Baginya, seorang pemimpin harus mampu mendengarkan dan memahami kebutuhan rakyat, dengan sikap yang merakyat dan rendah hati.
Dalam debat Pilkada terakhir yang berlangsung pada 17 November 2024 dan disiarkan oleh berbagai media, Acil Odah menegaskan bahwa kritik, tuduhan, bahkan caci maki yang ia terima selama masa kampanye adalah pelajaran untuk introspeksi diri. “Semua itu adalah bagian dari ujian untuk menempa kesabaran dan memohon kekuatan dari Allah SWT,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya mendengar aspirasi rakyat, sebuah prinsip yang akan ia pegang jika terpilih memimpin Banua.
Profesionalisme dalam Kepemimpinan
Acil Odah dikenal tegas dan profesional dalam pengambilan keputusan. Dalam debat tersebut, ia memaparkan gagasan terkait program kesehatan, pendidikan, dan sektor lainnya dengan visi yang jelas. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar dalam birokrasi adalah menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam setiap program pemerintah.
Pengalaman panjangnya dalam pemerintahan telah membentuknya menjadi sosok yang mampu menghadapi tanggung jawab besar. Ia memahami bahwa setiap kebijakan harus berdasar pada kebutuhan rakyat, dengan mengedepankan prinsip Good Governance berupa transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Perjuangan untuk Kebijakan Pro-Rakyat
Sejak awal reformasi pada tahun 2000-an, Acil Odah telah terlibat aktif dalam isu-isu penting seperti ketenagakerjaan perempuan, lingkungan, pemberantasan kemiskinan, dan kesehatan masyarakat. Salah satu capaian terbesarnya adalah mendorong disahkannya gender budget dan pro-poor budget sebagai pedoman dalam penyusunan APBN dan APBD.
Dalam konteks Kalimantan Selatan, ia menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada rakyat. Gagasan mitigasi bencana, kesiapan pangan, infrastruktur, serta pemulihan ekonomi menjadi prioritasnya. “Kalsel yang sering dilanda bencana alam membutuhkan pemimpin yang memiliki pengalaman dan keberanian mengambil keputusan tepat untuk melindungi warga,” ungkapnya.
Ibu Bumi yang Peduli Lingkungan dan Sosial
Sebagai seorang aktivis perempuan, Acil Odah telah menunjukkan komitmen tanpa pamrih untuk memperjuangkan kebijakan yang inklusif dan prorakyat. Ia memahami bahwa memproduksi kebijakan yang berpihak pada lingkungan, perempuan, anak, dan kelompok rentan bukanlah tugas mudah, namun harus dilakukan demi keadilan sosial.
Dukung Pemimpin Berpengalaman
Acil Odah adalah sosok pemimpin dengan pengalaman panjang yang siap membawa Banua ke arah yang lebih baik. Dengan rekam jejak yang menunjukkan kepekaannya terhadap masalah sosial, ia menjadi pilihan rasional untuk mewujudkan Kalsel yang adil dan berkualitas.
Penulis:
Sri Naida, Solidaritas Maharati untuk Acil Odah