Muhidin mengungkapkan bahwa gaji dan tunjangannya sebagai gubernur kelak akan disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia memperkirakan total gaji yang akan diterimanya selama menjabat pada periode 2025-2029 bisa mencapai sekitar Rp6 miliar.
“Jika dihitung-hitung, gaji saya selama menjadi gubernur mencapai kisaran angka Rp6 miliar. Itu semua akan saya sumbangkan untuk masjid dan masyarakat yang membutuhkan,” kata Muhidin kepada awak media usai debat.
Muhidin menjelaskan bahwa komitmen ini bukan hal baru baginya. Ketika menjabat sebagai Wali Kota Banjarmasin pada periode 2010-2015, ia mengaku sudah melakukan hal serupa. Seluruh gaji dan tunjangannya saat itu disumbangkan untuk mendukung kegiatan sosial dan keagamaan.
“Sebenarnya ini bukan hal baru. Sebab, setiap kali menjadi pejabat, saya selalu memberikan gaji kepada masjid dan lainnya yang membutuhkan,” jelasnya.
Muhidin menegaskan lagi bahwa langkah ini akan kembali ia lakukan jika masyarakat memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Kalimantan Selatan. “Itu jika nanti saya terpilih,” tandasnya.
Debat terakhir ini menjadi momen adu gagasan bagi pasangan calon untuk memaparkan program kerja mereka. Selain Muhidin, paslon nomor urut 2, Raudatul Jannah dan Akhmad Rozanie, juga memanfaatkan sesi closing statement untuk memperkuat keyakinan masyarakat terhadap visi mereka.
Dengan berakhirnya debat ini, masyarakat Kalsel diharapkan semakin mantap menentukan pilihan menjelang pemungutan suara pada 27 November 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel pun terus mengingatkan pentingnya menjaga Pilkada yang jujur, adil, dan bebas dari praktik politik uang.
"Langkahkan kaki menuju bilik suara dan gunakan hak pilih Anda untuk masa depan Kalimantan Selatan yang lebih baik," ujar Ketua KPU Kalsel, Dr. Andi Tenri Sompa, dalam penutupannya.
Penulis : Nor Ana
Editor : Siti Maryam