Banjarmasin – Debat kedua sekaligus terakhir dalam rangkaian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Barito Kuala (Batola) 2024 sukses digelar pada Senin (18/11) malam di Aula TVRI Kalimantan Selatan. Debat ini disiarkan secara langsung dan melalui live streaming, memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyaksikan langsung gagasan dari ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Mengusung tema “Keserasian Pembangunan Daerah dengan Provinsi dan Nasional, Memajukan Daerah, dan Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, acara ini menjadi momen bagi setiap pasangan calon untuk mempertajam visi misi mereka.
Pada akhir debat live di TVRI Banjarmasin Paslon Nomor Urut 1 dengan Jargon Beiman: Infrastruktur dan Tata Ruang yang Terarah,
Pasangan calon nomor urut 1, diwakili calon wakil bupati Herman Susilo, menegaskan pentingnya peningkatan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Menurut Herman, program-program yang dirancang dibuat berdasarkan aspirasi masyarakat dan kemampuan daerah untuk merealisasikannya.
“Kami telah memastikan kawasan yang diperuntukkan untuk permukiman, wisata, pertanian, dan industri khusus, sehingga arah pembangunan lebih jelas,” ujar Herman. Pernyataan ini dikuatkan oleh calon bupati H Bahrul Ilmi yang menekankan pentingnya penataan tata ruang sebagai fondasi pembangunan.
Paslon Nomor Urut 2 dengan Jargon RAMA : Fokus pada Sinkronisasi dan Program Prioritas Nasional , Calon bupati nomor urut 2, H Rahmadian Noor, mengungkapkan strategi keserasian pembangunan melalui perencanaan yang selaras dengan pemerintah provinsi dan pusat. Ia menekankan penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) secara optimal untuk mendukung program prioritas nasional.
“Kami akan meningkatkan kinerja untuk program-program seperti kota/kabupaten layak anak, penanganan stunting, dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” jelas Rahmadian Noor. Dengan visi “Batola Maju Berkelanjutan Berbasis Agroindustri”, ia optimis mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Paslon Nomor Urut 3: Pembangunan Berbasis Pilar dan Kearifan Lokal, Pasangan calon nomor urut 3, diwakili calon bupati Mujiyat, menekankan pembangunan di Batola harus mengacu pada lima pilar, yakni teknokratik, partisipatif, politis, top-down, dan bottom-up.
“Pembangunan harus diawali riset, melibatkan masyarakat, dan mengutamakan kebutuhan lokal,” tegas Mujiyat. Calon wakil bupati Fahrin Nizar menambahkan pentingnya memperhatikan aspek mental spiritual masyarakat, revitalisasi koperasi, serta pelestarian budaya dalam pembangunan.
Ketua KPUD Batola mengatakan, Debat ini menjadi penutup dari rangkaian diskusi publik sebelum masa kampanye berakhir. Setiap pasangan calon masih memiliki waktu untuk menggelar kegiatan kampanye hingga masa tenang yang dimulai pada 24 November 2024.
Pasangan nomor urut 2, H Rahmadian Noor-H Sumarji, dijadwalkan mengadakan kampanye di Lapangan 5 Desember Marabahan pada Selasa (19/11). Sementara pasangan nomor urut 1 akan menggelar rapat umum di Alalak pada Sabtu (23/11). Pasangan nomor urut 3 memilih tidak melaksanakan rapat umum.
Ketua KPU Batola, Rusdiansyah, menekankan pentingnya debat ini untuk membantu masyarakat mengenali program dan gagasan dari masing-masing calon. “Kami mengajak seluruh warga untuk mengawal Pilkada ini agar berlangsung damai, lancar, dan bebas dari politik identitas, ujaran kebencian, serta kampanye hitam,” pungkas Rusdiansyah
Melalui debat terakhir ini, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menentukan pilihan demi masa depan Batola yang lebih baik. Dukungan terhadap Pilkada damai menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak, dari pasangan calon hingga masyarakat pemilih.
Penulis : Nor Ana
Editor. : Agus MR