Subang -- Insiden pengeroyokan terhadap jurnalis Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia korwil Tangerang Kota terjadi pada 26 Oktober 2024 di wilayah Subang. Kejadian ini bermula saat tim FWJ yang melintas di daerah tersebut sekitar pukul 03.00 WIB memutuskan mencari warung kopi untuk beristirahat sejenak. Di tengah perjalanan, mereka mendapati sebuah mobil colt pick-up bermuatan gas yang diduga merupakan gas ilegal atau oplosan.
Menurut penuturan salah satu korban, tim sempat menegur sopir mobil pick-up tersebut. Sopir tersebut sempat berhenti dan saat ditanya, tiba-tiba menginjak gas mobilnya hingga nyaris menabrak tim FWJ. "Karena tindakan sopir yang mencurigakan, kami pun memutuskan mengejar mobil tersebut dan berhasil menghentikannya. Kami mempertanyakan alasan mereka hendak menabrak kami," ungkap korban saat memberikan keterangan.
Setelah peristiwa itu, sebagian anggota tim FWJ langsung menuju Polres Subang untuk meminta bantuan polisi ke lokasi kejadian. Namun, tak disangka, situasi memburuk ketika sekelompok orang berjumlah lebih dari 20 orang dengan pakaian serba hitam tiba-tiba datang mengendarai motor. Tanpa banyak bicara, mereka langsung menyerang anggota tim FWJ secara brutal. "Serangan itu berlangsung sangat cepat dan tampaknya mereka memang terlatih. Kami tidak menyangka akan diserang dengan cara seperti itu," tambah korban.
Akibat insiden pengeroyokan tersebut, korban dan beberapa anggota tim FWJ dilarikan ke RSUD Subang untuk mendapatkan perawatan medis dan menjalani visum sebagai bukti laporan ke kepolisian.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Gabungan Wartawan Indonesia Satu (GAWARIS), Asep Suherman, S.H., turut mengecam keras aksi kekerasan yang dialami oleh rekan-rekan jurnalis. Ia menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kasus kekerasan terhadap jurnalis, termasuk pemukulan dan pengeroyokan. "Kasus-kasus seperti ini tidak sepatutnya dilakukan oleh pihak mana pun, apalagi jika mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) atau LSM. Ormas dan LSM harusnya menjadi mitra kerja jurnalis, bukan malah menjadi lawan," ujarnya.
Asep Suherman, yang akrab dipanggil "Komandan" dan merupakan purnawirawan TNI AD, mendesak pihak berwenang untuk segera mengusut tuntas insiden tersebut. "Saya sangat menyesalkan tindakan pengeroyokan yang dilakukan oleh orang-orang tak dikenal ini. Oleh karena itu, saya mendesak agar kasus ini segera diusut dan para pelaku ditindak sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Kasus pengeroyokan terhadap jurnalis ini telah menambah daftar panjang kekerasan terhadap insan pers di Indonesia. Insiden tersebut menyoroti pentingnya perlindungan terhadap jurnalis sebagai pelaksana fungsi kontrol sosial yang bebas dari ancaman maupun kekerasan.
Penulis : Asep Suherman SH
Editor : Lukman Hakim SH
Tags
Gawaris
Insiden Pengeroyokan
Kekerasan yang Terjadi
Ketua Umum
Kutuk Keras
Subang
Terhadap Jurnalis FWJ