Kedaulatan Kita Sebagai Rakyat Hanya Tersisa Di bilik Suara Pilkada

Banten -- Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) serentak di seluruh daerah di Indonesia untuk memilik pasangan Gubernur, pasangan Bupati dan Walikota akan segera dilaksanakan pada 27 November 2024. Artinya, rakyat akan menentukan indah atau tidaknya masa depan pada lima tahun mendatang. Mulai dari pelayanan yang kita perlukan hingga perlindungan dan pengayoman akan sangat ditentukan oleh sosok pemimpin yang kita pilih itu.

Karena itu, rakyat sebagai pemilih atau penentu dalam Pilkada untuk memenangkan satu pasangan calon pemimpin di daerah selama lima tahun berikutnya, harus jeli dan kritis menentukan pilihan yang terbaik terhadap pemimpin yang harus berjuang untuk rakyat dan mendengarkan aspirasi rakyat untuk dilaksanakan sebaik-baik mungkin sehingga rakyat dapat diringankan beban hidupnya yang selama ini terus dihimpit oleh kebutuhan ekonomi yang semakin sulit dan parah.

Karena itu, guyuran sembako hingga gerahan serangan fajar yang dilakukan oleh pasangan kandidat manapun, jangan sampai menggoyangkan pilihan terbaik kita yang dianggap oaling ideal, bukan karena guyuran sembako dan bingkisan serangan fajar yang gede nilainya.

Guyuran sembako dan bingkisan serangan fajar itu -- yabg tak perlu merisaukan hati kita, apalagi hendak mengganggu pilihan dari ketetapan hati kita kepada calon pemimpin yang amanah, mau berjuang untuk rakyat harus kita pilih, meski sangat yang bersangkutan harus menghadapi kecurangan yang sudah terlanjur menjadi budaya dalam Pemilu dan Pilkada di Indonesia. 

Setidaknya dengan begitu, sebagai rakyat tidak perlu menanggung beban moral akibat memilih pemimpin yang tidak becus, tapi royal membagi sembako dan mengirim pasukan pembagi bingkisan saat menjelang hari pemilihan dilaksanakan. 

Semua perilaku kotor itu tak perlu membuat pikiran kita pun ikut kotor. Caranya ya itu tadi, terima saja semua pembagian sembako dan kiriman bingkisan serangan fajar itu, tanpa harus mengubah sikap dan pilihan kita terhadap calon idola yang sungguh baik serta amanah untuk menunaikan tugas dan fungsinya sebagai pejabat yang aka  memimpin di daerah kita selama lima tahun ke depan.

Ingat, dera dam derita selama lima tahun -- kalau harus kita terima akibat memilih pemimpin yang dalah -- dosanya pun akan menjadi tanggungan kits juga. Maka itu jangan sampai salah pilih dalam Pilkada besok, sebab yang menderita akibat pemimpin yang culas bukan hanya kita saja yang akan menanggung dosa dan deritanya, akibat dari mereka yang cuma menginginkan kekuasaan belaka untuk mengeruk kekayaan pribadi dan keluarga serta para kroninya akan menjadi tanggungan kita semua bersama anak, istri bahkan cucu yang tidak nyaman dan tidak aman mengikuti pelajaran di sekolah yang dibiarkan tidak bermutu atau bahkan memungut biaya secara liar dan mahal.

Untuk memilih pemimpin yang berkualitas secara intelektual tidak cukup bila tidak memiliki kualitas dan kecerdasan spiritual yang menandai kedekatan pemimpin tersebut kepada Tuhan. Sehingga etika, moral dsn akhlak mulianya pun bisa memberi jaminan untuk tidak korup, culas, selingkuh dan khianat pada amanah rakyat yang harus dsn wajib dilaksanakannya.

Itulah sebabnya, Pilkada serentak tahun 2024 akan sangat menentukan  kenyamanan, keamanan dan kebahagiaan hidup dan penghidupan kita -- minimal dalam lima tahun ke depan. Semua itu akan kita tentukan di bilik suara saat pelaksanaan Pilkada dilakukan. Maka itu, menjadi kewajiban kita juga sebagai rakyat untuk menjaga pelaksanaan dari Pilkada yang baik, tidak curang dan tidak diintervensi oleh pihak manapun. Sebab kedaulatan kita sebagai rakyat tinggal sesaat itu, ketika berada di bilik suara.

Banten, 24 November 2024

Jacob Ereste 
Lebih baru Lebih lama