OTT di Batubara: Ratusan Amplop Berisi Uang Tunai Diamankan, Diduga untuk Politik Uang Pilkada

Batubara – Suasana dini hari di Kelurahan Bagan Arya, Kecamatan Tanjung Tiram, mendadak mencekam saat Tim Gabungan Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), Rabu (27/11) pukul 04.00 WIB. Operasi ini menyasar salah satu tim sukses (timses) calon bupati Batubara yang diduga terlibat dalam praktik politik uang.

Dalam operasi tersebut, empat orang berhasil diamankan, yakni berinisial N, MY, MS, dan MY. Selain itu, tim juga menyita barang bukti berupa ratusan amplop putih berisi uang pecahan Rp50.000 yang nilainya mencapai jutaan rupiah. Beberapa dokumen penting dan kendaraan bermotor turut disita karena diduga terkait dengan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Batubara.
Namun, aksi penangkapan ini tidak berlangsung tanpa hambatan. Dalam situasi gelap di lokasi tambak, beberapa pelaku berhasil melarikan diri, termasuk dua orang yang diduga berinisial M dan Y. Mereka memanfaatkan minimnya penerangan untuk kabur dari kejaran petugas.

"Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya kami menjaga integritas Pilkada. Sayangnya, ada sedikit perlawanan dari beberapa pihak, dan sebagian pelaku berhasil melarikan diri," ujar salah satu sumber dari kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Lokasi Dekat Tambak Milik Adik Petahana
Penangkapan ini menambah sorotan terhadap kontestasi Pilkada Batubara. Lokasi OTT diketahui berada di dekat tambak yang dimiliki oleh adik kandung Zahir, mantan Bupati Batubara yang kini maju sebagai calon petahana. Saat ini, para terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di kantor Gakkumdu Kabupaten Batubara.
Pilkada Batubara kali ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Paslon 01 Darwis-Oky, Paslon 02 Baharuddin-Syafrizal, dan Paslon 03 Zahir-Aslam. Kejadian ini menjadi perhatian publik, mengingat dugaan keterlibatan timses salah satu paslon dalam praktik politik uang.

Integritas Pilkada di Ujung Tanduk
Kasus ini menambah daftar panjang tantangan dalam menjaga netralitas dan integritas Pilkada di Indonesia. Politik uang menjadi ancaman serius terhadap demokrasi yang bersih dan adil. Langkah tegas aparat dalam menangani kasus ini diharapkan mampu memberikan efek jera dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses Pilkada.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri. Pemeriksaan terhadap barang bukti dan para terduga pelaku juga masih berlangsung untuk mengungkap dugaan keterlibatan lebih jauh dalam praktik ilegal ini. ( Tim Redaksi )

Lebih baru Lebih lama