Banjarmasin, Kalimantan Selatan – Dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif yang berkualitas bagi semua peserta didik, termasuk penyandang disabilitas, Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Unit Layanan Disabilitas (ULD) dan pendampingan di satuan pendidikan inklusi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari Kamis hingga Sabtu (21–23 November 2024) di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari 21 guru SD, 9 guru SMP, 4 anggota tim ULD Kabupaten, 13 perwakilan dari bidang Dinas Pendidikan, serta 3 narasumber. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para pendidik dan tim pendukung dalam mendampingi peserta didik disabilitas, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 tentang akomodasi layak bagi peserta didik disabilitas di semua jenjang pendidikan.
Pembukaan dan Materi Kegiatan
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Aris Saputra, S.STP., M.Si., yang menegaskan pentingnya pendidikan inklusif dalam menjamin kesetaraan bagi seluruh peserta didik. Ia juga menyampaikan bahwa upaya ini didukung oleh anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala melalui bidang pembinaan pendidikan dasar tahun anggaran 2024.
"Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kapasitas para pendidik dan mendukung pelaksanaan sekolah inklusi di Barito Kuala, agar semua peserta didik, termasuk penyandang disabilitas, dapat menikmati pendidikan yang berkualitas dan inklusif," ujar Aris.
Materi dalam kegiatan ini mencakup peran dan fungsi ULD yang disampaikan oleh tim ULD Kabupaten, serta pencegahan perundungan, kekerasan, dan intoleransi yang dibawakan oleh Sri Iswahyuningsih, M.Pd., dari BPMP Kalimantan Selatan. Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Barito Kuala, Ir. H. Subiyarnowo, C.Me., juga membahas pentingnya dukungan teknis dan perlindungan bagi anak-anak penyandang disabilitas.
Tujuan dan Harapan
Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkuat peran ULD dalam memberikan layanan yang efektif kepada peserta didik disabilitas. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari perundungan, kekerasan, dan intoleransi.
Aris Saputra juga menyinggung masalah kekurangan guru di Barito Kuala, khususnya guru olahraga, yang telah diatasi melalui pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Kabupaten Barito Kuala demi mendukung pendidikan inklusif," pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, sesuai dengan visi pemerintah dalam memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak bangsa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Penulis : Nor Ana
Editor : Agus MR