BANJAR – Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan berkualitas, merespons laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengenai 960 ribu mahasiswa yang terlibat dalam perilaku negatif, termasuk perjudian.
Rektor UNUKASE, Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc., pada Selasa (26/11/2024), menyatakan bahwa pihaknya bertekad menjalankan kebijakan kampus bebas dari enam dosa besar yang merusak moral dan kualitas pendidikan.
“Kampus harus menjadi tempat yang aman dan kondusif bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka. Oleh karena itu, UNUKASE melarang keras radikalisme, kekerasan, kekerasan seksual, perundungan, penyalahgunaan narkoba, korupsi, dan perjudian,” tegasnya.
Enam Komitmen Kampus Bebas Dosa Besar
Dr. Abrani menjelaskan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan UNUKASE, termasuk:
1. Radikalisme & Kekerasan: Penanggulangan ekstremisme melalui dialog terbuka dan penguatan nilai kebangsaan.
2. Kekerasan Seksual: Penerapan kebijakan perlindungan dan pelaporan bagi korban pelecehan.
3. Perundungan (Bullying): Peningkatan kesadaran untuk menghormati perbedaan dan membangun budaya saling menghormati.
4. Narkoba/Obat Terlarang: Sosialisasi bahaya narkoba melalui seminar dan kolaborasi dengan lembaga terkait.
5. Korupsi: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di seluruh tingkat manajemen kampus.
6. Perjudian: Pendidikan dan kampanye melawan dampak buruk perjudian, khususnya judi online.
Peran Penting Civitas Akademika
Rektor menegaskan bahwa tanggung jawab besar dalam membentuk karakter generasi muda tidak hanya terletak pada mahasiswa, tetapi juga dosen dan tenaga kependidikan. “Dosen harus menjadi teladan dalam menjaga integritas dan memberikan edukasi tentang dampak buruk perilaku negatif seperti perjudian, baik secara sosial maupun psikologis,” jelasnya.
Langkah Preventif dan Edukasi
UNUKASE juga aktif menyelenggarakan program preventif, seperti seminar, pelatihan, dan pembekalan bagi mahasiswa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga diri dari perilaku yang merusak moral, termasuk kekerasan dan perjudian.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang berbudi pekerti luhur dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Dr. Abrani.
Dukungan pada Upaya Pemerintah
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, UNUKASE terus mendorong seluruh civitas akademika untuk menjaga nama baik dunia pendidikan. “Kami berharap semua pihak di kampus, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan, dapat bersama-sama menciptakan lingkungan akademik yang bebas dari dosa besar dan menjadi teladan bagi masyarakat luas,” pungkasnya.
Komitmen ini menjadikan UNUKASE sebagai pelopor dalam menciptakan kampus yang tidak hanya berorientasi pada pendidikan berkualitas, tetapi juga pada pembentukan moral dan karakter generasi muda untuk kemajuan bangsa.
Penulis : MPD
Editor : Lukman Hakim SH