Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan Gelar Workshop UMKM bagi Pasien dan Masyarakat Terdampak TBC

BANJARMASIN – Dalam upaya memberdayakan pasien tuberkulosis (TBC) dan masyarakat yang terdampak, Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan menggelar pelatihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Kamis hingga Sabtu, 07-09 November 2024, di Hotel Palm Banjarmasin. Workshop ini dirancang untuk memberikan keterampilan kewirausahaan bagi pasien TBC, penyintas, dan keluarga terdampak guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, tetap menjadi masalah kesehatan global. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2023 tercatat sekitar 1.060.000 kasus TB dan 134.000 kematian. Di Indonesia, diperkirakan setiap jamnya terdapat 15 orang meninggal akibat TBC. Penularan penyakit ini kerap terjadi di negara-negara dengan keterbatasan akses layanan kesehatan, sehingga meningkatkan beban ekonomi bagi pasien dan keluarga mereka.

Yayasan Bekantan TB Kalimantan Selatan, didukung oleh hibah dari Challenge Facility for Civil Society (CFCS) Round 12 Stop TB Partnership Project ASSET, menyelenggarakan pelatihan ini untuk menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan bagi peserta. Menurut juru bicara yayasan, pelatihan UMKM ini bertujuan agar pasien TBC dan keluarga mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan, meningkatkan kualitas hidup, dan turut serta dalam pembangunan masyarakat.
Pelatihan UMKM ini bertujuan untuk, 
1. Memberikan keterampilan kewirausahaan agar peserta mampu memulai dan mengelola usaha sendiri.
2. Meningkatkan pendapatan keluarga peserta pelatihan melalui usaha baru.
3. Mengajak partisipasi komunitas dalam mendukung pasien TBC dan masyarakat terdampak.
4. Membangun jaringan dukungan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta.

Peserta dalam pelatihan ini terdiri dari pasien yang sedang menjalani pengobatan TBC, penyintas TBC, dan masyarakat terdampak secara ekonomi. Adapun beberapa pemangku kepentingan yang hadir sebagai pengamat meliputi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Konsersium Penabuli–STPI Kalimantan Selatan, dan Tim Ahli Klinis RSUD Ulin Banjarmasin.

Menurut salah satu peserta, pelatihan ini membuka peluang dan memberi harapan baru bagi mereka yang terdampak TB. Dengan adanya keterampilan kewirausahaan yang diberikan, mereka optimis dapat berkontribusi positif bagi keluarga dan komunitas di tengah tantangan kesehatan yang dihadapi.

Workshop ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya membangun masyarakat yang lebih resilien dan peduli, serta mendorong peningkatan kesejahteraan bagi individu terdampak TBC di Kalimantan Selatan.

Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini antara lain perwakilan dari, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin,Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,Baznas Provinsi Kalimantan Selatan, DT Peduli Kalimantan Selatan, Rumah BUMN Kota Banjarmasin, Owner Sambal Acan Raja Banjar, Owner Telor Asin Terbaper Fasya, dimana Pelatihan ini juga difasilitasi oleh tim OPT Bekantan TB Kalimantan Selatan yang mendukung peserta dalam berbagai sesi, termasuk pengembangan produk, pemasaran, dan manajemen usaha.

Penulis : Nor Ana
Editor    : Siti Maryam SH 
Lebih baru Lebih lama