Candi ini dipercaya didirikan pada masa Mpu Jatmika dan Kerajaan Negara Dipa pada abad ke-14 dengan agama Hindu sebagai agama negara. Namun, penelitian ilmiah yang dilakukan pada tahun 1996 dan 1997 memberikan bukti bahwa usia Candi Agung jauh lebih tua dari perkiraan awal. Pengujian karbon C-14 terhadap sampel arang candi menunjukkan angka tahun 242-226 SM, sedangkan analisis radiokarbon terhadap kayu ulin di halaman candi mengindikasikan tahun 750. Fakta ini menunjukkan bahwa Candi Agung sudah ada sejak abad ke-8, mendahului Kerajaan Majapahit (abad ke-13) dan Candi Borobudur (abad ke-9).
Sejarah yang Menghubungkan Dua Agama Besar
Candi Agung juga dikenal sebagai pusat keagamaan dan kebudayaan di masa lampau. Selain sebagai simbol peradaban Hindu pada zamannya, candi ini dipercaya menjadi pusat Kerajaan Nansarunai, kerajaan Dayak tertua di Kalimantan yang menganut agama Kaharingan.
Menurut Sri Naida, seorang penulis buku dan puisi dengan tema Nansarunai Memanggil, usia Candi Agung yang mencapai 2.266 tahun menjadikannya salah satu situs sejarah penting yang harus mendapat perhatian serius. "Candi Agung tidak hanya menjadi saksi peradaban Hindu, tetapi juga pusat keagamaan Kaharingan di masa lalu," ujarnya.
Pentingnya Perhatian dan Pelestarian
Wakil Bupati Hulu Sungai Utara, Hero Setiawan, yang baru terpilih pada Pilkada 2024, menegaskan pentingnya perhatian pemerintah provinsi dan pusat terhadap kelestarian Candi Agung. Ia berharap ada upaya konkret untuk memperbaiki fasilitas di sekitar candi, seperti pelataran, museum, dan jalan akses. "Candi Agung merupakan aset berharga yang tidak hanya memiliki nilai sejarah tetapi juga potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan," ungkapnya.
Destinasi Favorit Saat Liburan
Pada musim liburan, ribuan pengunjung memadati Candi Agung. Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), candi ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di Kalimantan Selatan. Ditambah dengan agenda Haul Abah Guru Sekumpul di Martapura pada Januari 2025, arus wisatawan diperkirakan akan meningkat pesat.
Dengan keindahan dan nilai sejarahnya, Candi Agung Amuntai bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Hulu Sungai Utara, tetapi juga aset nasional yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
Penulis : SN, Nor Ana
Editor : Agus MR