Banjarmasin, Kalsel – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Refleksi Akhir Tahun Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), di salah satu hotel Berbintang di kota Banjarmasin, Sabtu (14/12) pagi. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kerukunan antar suku dan umat beragama demi mendukung Asta Cita Presiden RI.
Acara yang dihadiri oleh 50 peserta, terdiri dari para kepala suku berbagai etnis di Kalimantan Selatan, menghadirkan narasumber dari FPK, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta Polda Kalimantan Selatan.
Ketua FPK Kalimantan Selatan, Ali Musa Siregar, SE, menjelaskan pentingnya refleksi akhir tahun menjelang Nataru sebagai momentum untuk memperkuat toleransi antar masyarakat dan agama.
"Perda yang dibuat pada 2022 menjadi landasan penting dalam mewujudkan toleransi bermasyarakat dan beragama. Kami mendukung penuh perayaan Nataru agar sahabat-sahabat yang merayakan dapat melakukannya dengan lancar, aman, dan meriah hingga kembali ke Banua kita," ungkapnya.
Ali Musa juga menekankan pentingnya peran kepala suku dalam menjaga harmoni di Kalimantan Selatan. "Apa yang kita rasakan saat ini, seperti ketenangan dan kedamaian, berawal dari sinergi para ketua suku. Hal ini menjadi contoh bahwa kerukunan adalah kunci utama," tambahnya.
Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Liburan Aman
Dalam kesempatan tersebut, FPK juga mengingatkan masyarakat akan kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu kelancaran mudik atau liburan akhir tahun.
"Kami berharap situasi Nataru tahun ini tetap kondusif dan meriah. Perhatian khusus diberikan kepada sahabat-sahabat yang bepergian agar dapat kembali dengan selamat ke Banjarmasin," ujar Ali Musa.
Konsistensi dalam Membangun Kerukunan
Sepanjang 2024, FPK telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga kondusivitas. Rapat rutin dengan para kepala suku dan kunjungan ke kabupaten/kota menjadi upaya utama dalam menyerap aspirasi serta menyelesaikan potensi gesekan antar kelompok.
"Dari Januari hingga Desember 2024, tidak ada kendala berarti terkait kerukunan antar suku. Hal ini berkat pertemuan rutin dan pendekatan langsung yang kami lakukan. Jika pun muncul gesekan, kami selalu mencari solusi bersama," jelasnya.
Selain itu, dukungan pemerintah dalam memberikan sarana dan prasarana dinilai sangat membantu. "Kami berterima kasih kepada Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel yang selalu hadir memberikan ruang dan kesempatan bagi kami untuk menciptakan situasi kondusif," tutur Ali Musa.
Ke depan, FPK akan terus memperkuat program-program berbasis dialog antar etnis, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sharing dan diskusi akan menjadi kunci utama dalam mencegah konflik serta menjaga Banua tetap aman dan damai.
FGD ini menegaskan komitmen FPK Kalimantan Selatan untuk mendukung kerukunan antar suku dan agama, sehingga Nataru 2024-2025 dapat dirayakan dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian. Banua aman, Indonesia kuat!
Penulis : Nor Ana
Editor : Siti Maryam SH