Abah Guru Haji Sugiannor: Pemerintahan Baru di Batola Harus Berubah Demi Kemajuan

Karikatur kabinet Barito Kuala ( Agus MR/ K-24 )
Handil Bakti, Kalimantan Selatan –
Abah Guru Haji Sugiannor memberikan pandangannya terkait pemerintahan baru Kabupaten Barito Kuala (Batola) di bawah kepemimpinan Bupati Haji Bahrul Ilmi dan Wakil Bupati Herman. Dalam pernyataannya, Abah Guru menyampaikan harapan sekaligus tantangan yang dihadapi pasangan pemimpin tersebut dalam menjalankan roda pemerintahan.

Menurut Abah Guru, kepemimpinan Haji Bahrul dan Herman bukanlah tugas yang mudah. “Memimpin daerah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Harus ada perencanaan yang matang dan kebijakan yang tepat, termasuk jika ingin mengganti pejabat. Hal itu perlu perhitungan mendalam,” ujarnya saat ditemui di kediamannya.

Harapan untuk Perubahan di Batola

Abah Guru meyakini bahwa Bupati Haji Bahrul memiliki visi besar untuk membawa perubahan di Batola. Ia menilai, keputusan untuk mengganti pejabat lama atau mempertahankan yang ada harus didasarkan pada evaluasi yang objektif. “Jika kita melihat analisisnya, Pak Bahrul tidak sekadar ingin menjadi seorang pemimpin, tetapi ingin membuat perubahan yang signifikan. Sistem pemerintahan yang ia bangun harus fokus pada pembangunan daerah yang masih tertinggal,” kata Abah Guru.

Ia juga menambahkan, pejabat-pejabat lama yang sudah menjabat selama 5 hingga 15 tahun perlu dievaluasi. Menurutnya, perombakan struktur pejabat eselon 2 dan 3 akan menjadi salah satu langkah strategis untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efektif dan responsif. “Pak Bahrul pasti akan melakukan perubahan total, termasuk menempatkan pejabat yang lebih handal dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Kriteria Pejabat yang Dibutuhkan

Abah Guru menekankan bahwa pejabat yang dipilih harus memenuhi beberapa kriteria penting. “Pejabat itu harus handal dalam melayani masyarakat, menciptakan keseimbangan, dan bekerja tanpa menyakiti hati masyarakat. Yang dicari bukan hanya pejabat pintar atau berpenampilan baik, tetapi mereka yang benar-benar memahami kebutuhan rakyat dan mau bekerja untuk rakyat,” jelasnya.

Menurut Abah Guru, pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan yang mendahulukan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Pejabat yang diangkat harus mampu menjadi penghubung antara pemerintah dan rakyat, serta memastikan setiap kebijakan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Tantangan dan Optimisme

Abah Guru menyadari bahwa membangun Batola bukanlah hal yang mudah, terutama dengan warisan sistem yang sudah lama berjalan. Namun, ia optimis bahwa dengan niat yang tulus dan kerja keras, Bupati Haji Bahrul dan Wakil Bupati Herman dapat mewujudkan perubahan yang diharapkan.

“Memindahkan atau mengganti pejabat yang sudah lama menjabat memang membutuhkan tenaga ekstra, tetapi insyaallah dengan strategi yang tepat dan dukungan masyarakat, perubahan itu bisa terwujud. Harapan kita, Pak Bahrul mampu membawa Batola menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.

Dengan visi baru yang diusung, masyarakat Batola menanti gebrakan kepemimpinan Haji Bahrul Ilmi dan Herman untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan rakyat. 

Penulis dan Editor : Agus MR


Lebih baru Lebih lama