Pemberdayaan Keagamaan: Desa Bakambat Adakan Pelatihan Tukang Mandi Jenazah

Kabupaten Banjar, Kalsel – Desa Bakambat, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat desa dengan fokus keagamaan. Salah satu agenda utama adalah pelatihan dan praktik menjadi tukang mandi jenazah, yang diselenggarakan bersamaan dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). 

Kegiatan ini diinisiasi oleh pemerintah desa, melibatkan perangkat desa seperti kepala desa, RT, dan BPD Desa Bakambat. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan regenerasi tukang mandi jenazah, profesi yang mulai langka di desa tersebut.

Dalam ajaran Islam, tata cara pengurusan jenazah dikenal dengan istilah tajhîzul janâzah, yang meliputi memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan jenazah. Beberapa aturan penting yang diajarkan dalam pelatihan ini adalah:

•Orang yang memandikan jenazah harus beragama Islam.
•Sebaiknya jenazah dimandikan oleh keluarga terdekat, jika memungkinkan.
•Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki, sedangkan jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan.
•Aib atau cacat jenazah tidak boleh disebarluaskan.

Pelatihan ini dipimpin oleh Ustadz Zaini untuk peserta laki-laki dan Ustazah Yuliani untuk peserta perempuan. Saat ini, kedua ustaz ini merupakan satu-satunya orang yang memandikan jenazah di Desa Bakambat.

Kepala Desa Bakambat, Kasmayuda, yang juga menjabat sebagai Ketua Apdesi Banjar, menjelaskan urgensi pelatihan ini. "Hidup ini pasti mati. Jadi, mau tidak mau kita harus memikirkan generasi penerus tukang mandi jenazah. Kalau kedua orang ini meninggal dunia, siapa yang akan melanjutkan tugas ini? Oleh karena itu, pemerintah desa berinisiatif mengadakan pelatihan ini agar kelak tidak ada lagi kekurangan tenaga di bidang ini," ujarnya.
Desa Bakambat yang terletak di wilayah pesisir laut dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan dan petani, menghadapi tantangan dalam regenerasi tenaga tukang mandi jenazah. Seringkali, warga harus memanggil tenaga dari luar desa untuk mengurus jenazah.

Dengan adanya pelatihan ini, pemerintah desa berharap akan lahir generasi baru yang siap menjalankan tugas keagamaan ini. "Kami ingin memastikan bahwa ke depan, tidak ada lagi kesulitan dalam mengurus jenazah di desa kami," tutup Kasmayuda.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat desa yang antusias mengikuti pelatihan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan keagamaan di lingkungannya.

Penulis : Nor Ana
Editor    : Lukman Hakim SH

Lebih baru Lebih lama