Banyuwangi, Jatim - Aktivis kontroversi ini yang kerap mekritisi Pemerintahan Banyuwangi, kini telah melontarkan kembali kritikan pedas terhadap Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara dari Politisi PDIP.
Raden Aktivis Filsafat ini menilai kerja Ketua DPRD Banyuwangi terlalu banyak jalan-jalan keluar kota, hingga anggotanya pada ikut juga gaya ketuanya,
"Ketua nya kebanyakan jalan jalan keluar kota, pastinya anak buahnya pada ikut gaya ketua nya donk, padahal tugas DPRD Banyuwangi hanya mewakili rakyat Banyuwangi saja, kenapa kebanyakan habisin waktu jalan jalan keluar kota, apa kesulitan atasin solusi keluhan rakyat Banyuwangi? Sampai ilmu pikir cerdas menjadi kandas," ucap Raden di acara diskusi bersama para awak media. Kamis 23 Januari 2025.
Di acara diskusi santai tersebut bersama para awak media dan para aktivis lainnya Raden mempersoalkan kantor kantor yang berjejer di gedung DPRD seperti kos-kosan yang tidak laku disewa karena terlihat angker seperti sarang burung walet,
"Itu kantor yang berjejer sudah seperti kos-kosan yang gak laku disewa, kalau ada yang sewa baru datang, karena ada uangnya kan, halnya juga seperti gedung kosong yang ditempat burung walet, akhirnya didatangin ketika panen air liur waletnya, kan juga menghasilkan uang," sentilan Raden.
Masih lanjut Raden Aktivis Filsafat yang selalu mengkritik dengan filosofinya, Raden menjelaskan DPRD Banyuwangi hanya ada penghuninya ketika akhir bulan dan awal bulan saja, karena mendekati Negara akan membayar mereka,
"DPRD Banyuwangi akan terisi oleh Ketua dan Wakil, sampai Anggota nya ketika awal Bulan dan akhir bulan saja, karena waktunya mereka terima bayaran dari Negara, jadi Masyarakat Banyuwangi yang perlu perlu dengan mereka di ingat tanggalnya saja, walupun orgen apapun urusannya,"sindir Raden.
Raden menyayangkan jika Wakil Rakyat menjadi transaksi keuntungan untuk rumah tangganya saja, bukan mewakili keuntungan rakyat, dan kesejahteraan rakyatnya
"Saya menyayangkan jika para Wakil Rakyat hanya mewakili keuntungan rumah tangganya saja, tidak mewakili keuntungan rakyat dan kesejahteraan rakyatnya, mendingan ke dukun saja kalau mau cari solusi penyelesaian permasalahan yang ada di Banyuwangi, tidak usah ada Dewan Perwakilan rakyat, hanya membuat mengurangi ekonomi Negara untuk membayar mereka," papar Raden aktivis Banyuwangi. ( Firman )