Kapuas – Upaya pencarian terhadap Sunardi (35), anggota tim rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) PT BP yang hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, masih belum membuahkan hasil. Setelah tujuh hari pencarian, Tim SAR Gabungan memutuskan untuk menghentikan operasi dan beralih ke pemantauan.
Sunardi dinyatakan hilang sejak Selasa (28/01) saat menjalankan tugas penanaman di jalur petak 4 Desa Sei Ahas bersama sembilan rekannya. Saat itu, ia berpisah dari rombongan dan tidak kunjung kembali.
Tim SAR Gabungan telah melakukan berbagai upaya pencarian sesuai dengan rencana operasi yang terus diperbarui setiap harinya. Namun, luasnya area pencarian, keterbatasan akses, dan minimnya sumber daya menjadi kendala utama.
“Pencarian telah kami upayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi di lapangan cukup berat, terutama terkait luasnya area pencarian dan akses yang terbatas,” ujar Rizali, Koordinator Lapangan Basarnas dalam operasi SAR kali ini.Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya, AA. Alit Supartana, menyampaikan bahwa setelah berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan, dan keluarga korban, operasi SAR resmi ditutup pada hari ketujuh. “Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Namun, karena belum ada tanda-tanda keberadaannya, kami memutuskan untuk menghentikan operasi SAR dan beralih ke pemantauan. Jika ada petunjuk baru, pencarian bisa dilanjutkan kembali,” ungkapnya.
Penutupan operasi SAR ini dilakukan oleh Kasubsi Sumber Daya Basarnas, Sarjito, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat. “Terima kasih atas kerja keras rekan-rekan Tim SAR Gabungan selama tujuh hari ini. Semoga apa yang telah kita lakukan bernilai ibadah dan korban dapat segera ditemukan,” ujarnya.Dalam operasi pencarian ini, Tim SAR Gabungan terdiri dari Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Polsek Mantangai, Koramil Mantangai, BPBD Kabupaten Kapuas, aparat Kecamatan Mantangai, pihak perusahaan, serta masyarakat setempat. Dengan ditutupnya operasi SAR, seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing, sementara pemantauan akan tetap dilakukan di sekitar lokasi kejadian.